Ini menggambarkan edukasi investasi dan kemauan melakukan diversifikasi investasi serta tabungan semakin baik

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan generasi milenial saat ini mulai sadar pentingnya untuk melakukan investasi terutama pada instrumen obligasi ritel.

"Ini menggambarkan edukasi investasi dan kemauan melakukan diversifikasi investasi serta tabungan semakin baik," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut diungkapkan Sri Mulyani dalam menanggapi hasil penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR005 sebesar Rp4 triliun yang didominasi oleh generasi milenial.

Generasi milenial lahir pada 1980-2000 atau berusia 19-39 tahun mendominasi jumlah investor yaitu mencapai 50,61 persen, diikuti generasi X lahir pada 1965-1979 atau berusia 40-54 tahun sebesar 27,56 persen.

Penerbitan obligasi ini telah mengundang minat sebanyak 16.966 investor dan 12.961 diantaranya merupakan investor baru.

Melihat pencapaian ini, Sri Mulyani mengatakan generasi milenial telah mempunyai pendidikan yang cukup mengenai investasi, tidak hanya sekedar menyimpan dana di tabungan atau deposito.

Meski demikian, generasi milenial belum sepenuhnya memiliki kekuatan finansial yang kuat, karena belum memiliki tabungan seperti generasi tua.

"Dari segi usia, milenial tumbuh tinggi jumlah investornya, tapi kalau dari sisi yang punya uang, memang 'baby boomers' yang memiliki jauh lebih banyak 'savings'," ujarnya.

Tercatat, volume pemesanan terbesar SBR005 sebanyak 42,57 persen atau Rp1,71 triliun berasal dari kelompok baby boomers lahir pada 1946-1964 atau berusia 55-73 tahun.

Penerbitan SBR005 merupakan instrumen keempat yang ditawarkan kepada masyarakat melalui sistem e-SBN (online) setelah penjualan SBR003, SBR004 dan ST002.

Menurut rencana, setelah penerbitan SBR005, pemerintah akan menawarkan sembilan seri SBN ritel lainnya pada 2019 yaitu ST003, SR0011, SBR006, ST004, SBR007, ST005, SBR008, ORI016 dan ST006.

Rencana penerbitan SBN retail secara online setiap bulan ini merupakan upaya pendalaman pasar dalam negeri agar masyarakat memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan di Indonesia.

"Kita ingin meningkatkan basis investor SUN, kalau makin luas, terutama di kelompok milenial, maka komunitas investor di Indonesia lebih kuat, sehingga tidak mudah terombang-ambing dari sentimen global," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Obligasi SBR004 terjual Rp7,3 triliun, dibeli 21.672 investor

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019