Yang harus berkomiten itu adalah saya menyebut presiden....Kapan 'roadmap'-nya kira-kira korupsi itu akan bisa kita hilangkan..."
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyebutkan bahwa dua pasangan calon presiden dan wakil presiden kurang membahas penguatan KPK pada debat perdana yang diselenggarakan pada Kamis (17/1) lalu.
"Kalau kita lihat mohon maaf kalau saya sebut sedikit dalam debat kemarin kan kita menyaksikan sebetulnya masing-masing ingin memperkuat KPK," kata Agus saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran "Indeks Persepsi Korupsi Tahun 2018" di gedung KPK, Jakarta, Selasa.
Untuk diketahui, debat perdana mengambil tema hukum, korupsi, hak asasi manusia dan terorisme yang diikuti pasangan calon no urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Tetapi kalau kita lihat detilnya tuh dalam tanda kutip sebenarnya belum jelas memperkuat," ungkap Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus juga menyinggung soal rapat dengar pendapat (RDP) KPK dengan Komisi III DPR RI pada Senin (28/1).
"Kemarin tuh saya ditanya DPR disuruh mendeclare kapan korupsi itu hilang dari Indonesia. Saya bingung, lho ini mestinya KPK hanya sebagai faktor yang bisa mengakselerasi," ucap Agus.
Ia pun juga menyatakan bahwa seharusnya presiden yang mempunyai agenda sangat kuat terhadap masalah korupsi.
"Yang harus berkomiten itu adalah saya menyebut presiden yang harus mempunyai agenda yang sangat kuat mengenai korupsi ini. Kapan 'roadmap'-nya kira-kira korupsi itu akan bisa kita hilangkan dan untuk mencapai 'roadmap' tadi, jalan apa yang akan dilakukan itu mestinya beliau mempunyai komitmen," tuturnya.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019