Denpasar (ANTARA News) - Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali turut memberikan pelayanan medis dan pemulihan trauma kepada keluarga korban tanah longsor di Desa Mengening, Kabupaten Buleleng, yang telah menewaskan satu keluarga.
"Tim medis Emergency Service Response (ESR) Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Bali telah memberikan dukungan pelayanan medis dan trauma healing di lokasi bencana, kepada orang tua dan keluarga korban lainnya yang terlihat syok agar bisa tabah," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Bali I Komang Kusumaedi, di Denpasar, Selasa.
Bencana tanah longsor yang terjadi pada Selasa (29/1) di Desa Mengening, Kabupaten Buleleng, sekitar pukul 05.00 Wita telah menelan korban jiwa empat orang, yakni Ketut Budikaca (33) beserta istrinya Luh Sentiani (27), dan dua anaknya yang bernama Putu Rikasih (9) dan Kadek Sutama (5).
"Penanganan yang dilakukan ESR, selain mengevakuasi korban, juga langsung memberikan pelayana kesehatan kepada anggota keluarga yang selamat dan masyarakat yang melayat, yang memerlukan penanganan medis," ucapya.
Pelayanan medis yang diberikan yakni melakukan pemeriksaan vital sign (tensimeter, respirasi, nadi), pemeriksaan fisik, pemulihan trauma, pemberian dukungan moral hingga pemberian vitamin.
BPBD Bali juga menyiapkan obat antinyeri, vitamin, obat batuk, obat pilek, diare, sesak, peralatan rawat luka dan obat-obat kegawatdaruratan lengkap dengan satu ambulans. "Dalam memberikan pelayanan medis, kami juga dibantu PMI, Dinas Sosial dan BPBD Buleleng serta Tim Reaksi Cepat BPBD Bali," ucapnya.
Di sisi lain, tambah Kusumaedi, BPBD Provinsi Bali pun mendukung upaya BPBD Buleleng memasang dan memperkuat areal sekitar lokasi longsor dengan karung-karung berisi pasir, batu, dan tanah sebagai penahan agar rumah sekitar yang sangat rawan longsor tidak lagi tergerus longsor. BPBD Bali menyiapkan 1.500 karung plastik ke BPBD Buleleng.
"Sementara itu, penghuni rumah lainnya yakni orang tua korban kami imbau agar pindah sementara ke rumah keluarga lain yang tidak rawan tergerus longsor susulan," ujar Kusumaedi.
Baca juga: BPBD Bojonegoro: pembentukan desa tangguh bencana untuk tekan kerugian
Baca juga: 4.987 warga terdampak banjir di Boalemo, Gorontalo
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019