Bandarlampung (ANTARA News) - Kesiapan Gubernur DKI Sutiyoso maju sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilu 2009 dinilai sebagai preseden baik bagi masyarakat Indonesia, dan peluangnya memenangi pemilihan presiden (pilpres) itu akan besar jika ia cermat memilih calon wakil presidennya. "Sutiyoso akan sangat diperhitungkan kelak sebagai capres bila dia tepat memilih wakilnya, karena sesungguhnya pertarungan pemilu presiden dan wakil presiden 2009 nanti akan lebih banyak terdapat pada level wakil presiden," kata Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Jeffrie Geovanie, di Jakarta, Selasa. Menurut Jeffrie, baik Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono maupun Sutiyoso, sama-sama membutuhkan cawapres yang non-Jawa dan terindentifikasi sebagai tokoh Islam. Disebutkannya, tokoh- tokoh yang masuk kategori cawapres itu tidak banyak, dan di antaranya adalah Ketua Umum PP Muhamadiyah, M Din Syamsudin, Kemudian Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring. "Artinya, siapa yang cermat memilih wakil presiden, maka dialah yang berpeluang besar memenangkan pemilihan presiden itu," katanya. Pencalonan Sutiyoso mengikuti Pemilu Presiden 2009, setelah sebelumnya Megawati menyatakan kesiapannya, akan membuat Pilpres 2009 menjadi lebih semarak. Selain itu, Sutiyoso membuat Pilpres 2009 menjadi lebih menarik karena dialah pertama kali seorang gubernur atau mantan gubernur yang mencalonkan diri sebagai capres di Indonesia, walaupun hal itu sudah lazim di banyak negara, seperti Bill Clinton yang mantan Gubernur Arkansas dan George W Bush yang mantan Gubernur Texas. Pencalonan Sutiyoso menjadi presiden baik buat masyarakat, dan keberhasilannya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta akan menjadi modalitas besar baginya dalam menghadapi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009. Sutiyoso, Gubenur DKI Jakarta yang akan mengakhiri tugasnya memimpin pemerintahan Jakarta pada akhir pekan ini, menyatakan siap untuk menghadapi siapa pun yang akan melaju menjadi calon presiden (capres) pada pemilihan presiden 2009. Dalam deklarasi politiknya yang disampaikan di depan ratusan pendukungnya dari berbagai kalangan di Jakarta, Senin (1/10), Sutiyoso mengatakan ketika ia menyatakan siap mencalonkan diri sebagai calon Presiden RI periode 2009-2014, maka dengan sendirinya siapa pun figur yang juga akan melaju tentu akan dihadapinya. "Soal berhadapan dengan figur siapa pun, saya berani. Biar masyarakat yang menilai," kata Sutiyoso. Saat mendeklarasikan keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden, ia menyampaikan ada lima hal yang membuat ia bersedia maju sebagai capres 2009. "Masa lampau merupakan kerja kita semua, masa depan juga harus kita bangun bersama. Oleh karena itu, kita perlu menghargai nilai-nilai lama yang baik dan menyerap nilai-nilai yang baru," tambahnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007