Pekanbaru (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan rektor harus bisa melakukan inovasi dalam menjalankan kampusnya agar bisa menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi.
"Rektor harus inovatif, kalau tidak inovatif maka akan kalah bersaing," ujar Menristekdikti usai meresmikan program studi pulp dan kertas di Universitas Riau, Pekanbaru, Selasa.
Program studi setingkat diploma tiga tersebut, merupakan program studi pulp dan kertas satu-satunya di Tanah Air. Program studi baru tersebut merupakan hasil kerja sama Universitas Riau, Tanoto Foundation dan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Dengan keberadaan program studi itu, Nasir berharap bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu meningkatkan kesejahteraan di Riau. Program tersebut sengaja diselenggarakan untuk setingkat diploma tiga karena tujuannya untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan profesional.
"Kalau program studi ini tidak berdampak pada masyarakat sekitar, untuk apa diselenggarakan," jelas dia lagi.
Ke depan dia berharap agar pihak Universitas Riau mengembangkan program studi itu, tidak hanya mengenai pulp dan kertas saja tetapi juga proses dan teknologi yang digunakan.
Rektor Universitas Riau, Aras Mulyadi, mengatakan program studi tersebut merupakan program studi ke 94 yang ada di universitas itu.
"Kami berkomitmen untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang membawa manfaat bagi bangsa ini," kata Aras.
Presiden Direktur PT RAPP Sihol P Aritonang, berharap program studi ini dapat melahirkan tenaga-tenaga ahli di bidang industri kertas yang dikemudian hari dapat menjadi penggerak roda ekonomi di Riau.
"Di Indonesia, Riau merupakan rumah bagi industri kertas. Paper One yang merupakan produk kami telah diekspor ke 70 negara," kata Sihol.
Sihol mengaku senang bisa menjembatani antara industri dan kampus. Pihaknya berjanji tidak hanya memberikan gedung, tetapi juga kesempatan magang. Bahkan yang berprestasi bisa mendapatkan peluang kerja.
Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019