Jakarta (ANTARA News) - Keluarga Michael Jackson menyebut film dokumenter "Leaving Neverland" sebagai hukuman mati di hadapan publik yang dilakukan tanpa proses pengadilan.
Film dokumenter "Leaving Neverland" terdiri dari dua bagian produksi HBO yang mengulas tuduhan atas Michael Jackson yang melecehkan sejumlah anak-anak laki-laki itu ditayangkan perdana di Film Festival Sundance pada Jumat (25/1).
"Kami tidak bisa hanya diam saat hukuman mati tanpa pengadilan ini berlangsung, dan burung nasar di tweeter serta lainnya yang tidak pernah bertemu Michael mengejarnya," kata pernyataan keluarga dilansir Variety, Senin (28/1).
"Michael tidak di sini untuk membela diri, kalau tidak tuduhan ini tidak akan dibuat."
Sebelumnya Variety mengulas film tersebut menyatakan, “Wade Robson dan James Safechuck, keduanya berusia akhir 30-an, [menggambarkan], dengan fasih dan sadar, bagaimana Jackson berteman dengan mereka ketika mereka masih anak-anak dan kemudian, selama bertahun-tahun (mulai ketika mereka masih kecil 7 dan 11 tahun, masing-masing), melakukan pelecehan seksual terhadap mereka. Film ini menunjukkan bahwa mereka jauh dari satu-satunya korban."
Seperti halnya Jackson Estate, keluarga itu mencatat bahwa baik Robson maupun Safechuck mengatakan bahwa penyanyi itu tidak mencabuli mereka selama persidangan Jackson di tahun 2005 silam; gugatan selanjutnya yang diajukan terhadap Estate pada tahun 2013 dibatalkan.
Berikut pernyataan lengkap keluarga Jackson:
Michael Jackson adalah saudara lelaki dan putra kami. Kami sangat marah karena media, yang tanpa sedikit pun bukti atau satu pun bukti fisik, memilih untuk mempercayai kata dua pembohong yang diakui atas kata-kata ratusan keluarga dan teman di seluruh dunia yang menghabiskan banyak waktu bersama Michael di Neverland , dan mengalami kebaikan legendaris dan kedermawanan globalnya. Kami bangga dengan apa yang diperjuangkan Michael Jackson.
Orang-orang selalu senang mengejar Michael. Dia adalah target yang mudah karena dia unik. Tetapi Michael menjadi sasaran investigasi menyeluruh yang mencakup serangan mendadak dari Neverland dan properti lainnya serta pengadilan juri di mana Michael ditemukan BENAR-BENAR TIDAK BERSALAH. Tidak pernah ada bukti apa pun. Namun media ingin sekali meyakini kebohongan ini.
Michael selalu membalas tanpa kekerasan dan kami selalu kami juga begitu ketika orang-orang mengejar anggota keluarga kami - itu adalah cara Jackson. Tapi kita tidak bisa hanya diam saat hukuman mati tanpa pengadilan ini berlangsung, dan burung nasar tweeter dan lainnya yang tidak pernah bertemu Michael mengejarnya. Michael tidak di sini untuk membela diri, kalau tidak tuduhan ini tidak akan dibuat.
Pembuat film ini tidak tertarik pada kebenaran. Mereka tidak pernah mewawancarai satu orang pun yang mengenal Michael kecuali dua orang yang bersumpah palsu dan keluarga mereka. Itu bukan jurnalisme, dan itu tidak adil, namun media terus mengabadikan kisah-kisah ini.
Tetapi kebenaran ada di pihak kita. Pergilah melakukan riset tentang oportunis ini. Fakta-fakta tidak berbohong, orang-orang percaya. Michael Jackson adalah dan akan selalu 100% tidak bersalah dari tuduhan palsu ini.
Keluarga Jackson
Baca juga: Film dokumenter Michael Jackson "Leaving Neverland" hebohkan Sundance
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019