Pekanbaru (ANTARA News)- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Program Studi Vokasi Pulp dan Kertas di Universitas Riau, Pekanbaru, Selasa.

"Program Studi Pulp dan Kertas ini sangat penting, kami berharap kehadiran prodi baru ini bisa meningkatkan kesejahteraan di Riau," ujar Nasir saat peresmian.

Dia meminta agar perguruan tinggi bekerja dengan industri yang ada di wilayahnya sehingga menghasilkan lulusan yang bisa diserap industri. Perguruan tinggi juga harus jeli melihat apa yang dibutuhkan oleh pasar.

"Jangan menjalankan perguruan tinggi seperti biasa. Makanya saya minta perguruan tinggi agar dosen-dosennya 50 persen dari industri, supaya lulusannya bisa dipakai," kata dia.

Program teknologi pulp (bubur kertas) dan kertas Universitas Riau adalah program studi pertama di Riau, terwujud berkat kerja sama antara Tanoto Foundation, PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Universitas Riau.

"Kami berharap, putra-putri terbaik Indonesia dapat memanfaatkan program dan fasilitas baru ini sehingga mampu menjawab kebutuhan akan sumber daya andal dalam industri pulp dan kertas,” kata dia.

Direktur Global Tanoto Foundation J Satrijo Tanudjojo mengungkapkan, program ini sangat tepat karena Provinsi Riau adalah salah satu penghasil pulp dan kertas terbesar di dunia. Selain itu, Universitas Riau telah menjalin kemitraan dengan Tanoto Foundation dalam program pengembangan kepemimpinan sejak 2006.

"Diinspirasi langsung oleh pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, kami mendapat amanat untuk merealisasikan program diploma tiga Pulp dan Kertas ini sebagai bagian dari komitmen kami terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini selaras dengan filosofi kami bahwa pendidikan berkualitas akan mempercepat terciptanya kesetaraan peluang,” kata Tanudjojo.

Presiden Direktur PT RAPP Sihol P Aritonang berharap program studi ini dapat melahirkan tenaga-tenaga ahli di bidang industri kertas yang dikemudian hari dapat menjadi penggerak roda ekonomi di Riau.

"Dengan adanya prodi ini akan memperkuat korelasi antara kompetensi yang dibangun dunia pendidikan dengan ekspektasi dunia industri demi mendorong peningkatan peluang kerja yang luas. Pengembangan Universitas Riau sebagai center of excellence yang mendukung pengembangan human capital untuk industri pulp dan kertas juga akan berkontribusi pada upaya nasional membangun masa depan yang lebih baik,” kata Sihol.

Dukungan fasilitas ruang perkuliahan berupa gedung yang terdiri dari enam ruang kelas, enam laboratorium penelitian, dua ruang pertemuan, perpustakaan dan akses langsung ke dunia industri pulp dan kertas serta dukungan dosen-dosen dari kalangan praktisi.
Baca juga: Menristek targetkan 5 Institut Teknologi Sains NU berdiri di Indonesia
Baca juga: Menristek dorong mahasiwa memiliki semangat bela negara
Baca juga: Menristek dorong hasil riset perguruan tinggi masuk inkubasi

Pewarta: Indriani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019