Brasilia (ANTARA News) - Presiden Brazil Jair Bolsonaro direncanakan menjalani operasi pada Senin pagi untuk pengangkatan saluran kolostomi dan penyambungan kembali ususnya.
Operasi tersebut merupakan prosedur penyesuaian setelah dia selamat dalam serangan penusukan yang mengancam nyawanya ketika kampanye pada September tahun lalu.
Para dokter menyarankan bahwa Bolsonaro (63) beristirahat selama 48 jam setelah pembedahan, dan selama itu wakil presiden Hamilton Mourao akan menjadi pelaksana presiden, menurut pernyatan kantor kepresidenan.
Operasi bagi Bolsonaro sang tokoh sayap kanan tersebut dilaksanakan sementara negara itu mengalami bencana pertambangan yang cukup parah di negara bagian Minas Gerais, yaitu ambruknya bendungan limbah tambang bijih besi. Insiden itu membuat aliran lumpur melimpah serta menyebabkan 58 orang meninggal dan ratusan orang hilang.
Bolsonaro, yang menjadi presiden pada 1 Januari, masuk ke rumah sakit di Sao Paulo pada Minggu. Ia kemudian mengunggah video di Twitter, dalam keadaan mengenakan baju rumah sakit, menyampaikan ringkasan kegiatannya baru-baru ini, termasuk ketika terbang ke lokasi kecelakaan tambang di Kota Brumadinho.
Dia mengatakan bahwa bencana tersebut "berdampak pada kita semua dan kita berdampingan bersama para keluarga korban."
Upaya penyelamatan dipimpin pemerintah dan Bolsonaro membentuk dewan menteri untuk membantu penduduk setempat.
Operasi diperkirakan akan berlangsung selama tiga jam, katanya, dan dia diperkirakan akan beristirahat di rumah sakit selama 10 hari.
Para penasihatnya akan mengadakan rapat di ruang depan kamar pemulihannya sehingga dia dapat memimpin pemerintahan sehari-hari setelah mengambil kembali kendali pemerintahan dari Maurao, kata kantor kepresidenan.
Baca juga: Presiden Brazil katakan ia terbuka menjadi tuan rumah pangkalan militer AS
Baca juga: Jair Bolsonaro dilantik sebagai Presiden Brazil
Sumber: Reuters
Penyunting: Maria Dian A
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019