Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), Megawati Soekarnoputri, menyambut positif pencalonan Sutiyoso sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Ditemui seusai acara buka puasa bersama di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin, Megawati yang Presiden RI periode 2001-2004 itu menyatakan bahwa siapa saja berhak untuk maju dalam pencalonan presiden mendatang, sehingga dia tidak menganggap pencalonan Sutiyoso sebagai sebuah persaingan. "Yang menganggap saingan kan bukan saya. Saya kan sudah dari lama mengatakan, kalau kita betul konsisten Indonesia masuk dalam alam demokrasi, maka tidak apa-apa," kata Megawati. Ia mengingatkan bahwa pilpres secara langsung telah didukung olehnya sejak dirinya menjabat sebagai Presiden RI, dan mulai terlaksana pada Pemilu/Pilpres 2004. "Waktu saya jadi presiden itu kan yang saya lakukan, `neken` bahwa pemilu menggunakan sistem pemilihan langsung," katanya. Sutiyoso menyatakan, keikutsertaannya di Pilpres 2009 dalam deklarasi politiknya yang disampaikan didepan ratusan pendukungnya dari berbagai kalangan di Jakarta, Senin sore. Beberapa jam sebelum acara pendeklarasian, Sutiyoso mengunjungi Megawati di kediamannya dalam sebuah pertemuan tertutup sekitar 45 menit. Menurut Sekretaris Jenderal (Sesjen) PDIP, Pramono Anung, pertemuan itu tidak membicarakan mengenai kontrak politik, melainkan hanya sekedar ajang silaturahmi sekaligus merupakan undangan bagi Megawati untuk menghadiri deklarasi politik Sutiyoso alias Bang Yos. Namun, Megawati tidak menghadiri acara pendeklarasian tersebut. "Hasil pertemuan itu, pertama Bu Mega menyatakan selamat kepada Bang Yos atas pendeklarasiannya. Kedua, sebagai sesama pemimpin, Bu Mega sebagai pemimpin partai dan Bang Yos sebagai gubernur, keduanya banyak berbicara mengenai tugas sebagai pemimpin," ujar Pramono. Pertemuan itu juga disebutnya membahas mengenai sinergi antara Megawati dan Sutiyoso di masa yang akan datang. "Bentuk kerjasamanya seperti apa? Masih akan diputuskan kemudian," demikian Pramono Anung. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007