Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Gusti Randa mengaku ia lebih setuju untuk pengorganisasian wasit agar dibentuk badan mandiri dan tidak lagi berada langsung di bawah federasi, dalam hal ini PSSI.
Kendati demikian, ia mengakui jalan menuju terbentuknya badan tersebut akan terjal dan berliku sembari mengibaratkanya mendirikan sebuah "rumah" baru.
"Sebetulnya kita bicara soal perwasitan ini sejak setahun lalu, setelah mendapatkan sharing dari pengelola Liga Jepang mengenai hal itu," kata Gusti selepas meninjau sesi hari pertama pekan keempat pemusatan latihan (TC) tim nasional U-22 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin.
Sejak itu, PSSI masih mendiskusikan mengenai opsi perlu tidaknya pelembagaan wasit secara mandiri.
"Saat itu kita berpikir bagaimana meletakkanya, apakah tetap seperti selama ini menjadi asosiasi di bawah PSSI atau dia berdiri sendiri," kata Gusti.
"Namun menurut saya pribadi seharusnya seperti itu, tinggal dibuat kerja sama, sehingga aspek pengaruh mempengaruhinya tidak ada," ujarnya menambahkan.
Pasalnya, menurut Gusti pengelolaan liga akan berjalan lebih efektif ketika federasi, operator dan badan independen wasit berdiri sejajar sebagai entitas masing-masing.
"Jadi ini ada tiga pihak, federasi, operastor dan wasit. Kalau berjalannya sendiri-sendiri enak, tiga pilar ini," kata Gusti.
"Tapi kalau salah satu masih di bawah federasi agak sulit, karena semisal wasit di bawah federasi, di sisi lain federasi-operator bekerja sama, lantas wasit disewa operator, tanggung jawab ke siapa agak bingung," ujarnya menambahkan.
Restrukturisasi pengelolaan wasit menjadi salah satu pembicaraan di tubuh PSSI menyusul banyaknya polemik yang berkembang termasuk mundurnya Edy Rahmayadi dari kursi ketua umum serta pengusutan dugaan pengaturan skor oleh satgas anti mafia bola.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019