Posko yang kami bentuk ini akan beroperasi selama 24 jam, khusus bagi penderita DBD

Kupang (ANTARA News) - Sejumlah puskesmas di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur membuka posko Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) guna menangani penderita serangan nyamuk "aedes aegypty".

Kepala Puskesmas Oesapa dr Trio Hardhina kepada wartawan di Kupang, Senin mengatakan bahwa pihaknya sudah membuka posko tersebut sejak Rabu (23/1) dan akan berakhir pada Kamis (31/1).

"Posko yang kami bentuk ini akan beroperasi selama 24 jam, khusus bagi penderita DBD," katanya saat ditanyai terkait penderita DBD yang dirawat di Puskesmas itu.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pembukaan posko itu diperuntukkan bagi pasien yang menderita panas. Namun bagi pasien dengan keluhan yang lain dianjurkan untuk mendapatkan pelayanan seperti hari-hari biasa.

Terkait bagaimana mencegah terjadinya penyebaran penyakit DBD di tengah masyarakat, kata dia pihaknya sejauh ini gencar melakukan sosialisasi bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Tak hanya itu pihaknya juga sudah ?membagikan bubuk abate kepada setiap kelurahan di daerah itu, untuk ditaburkan di setiap genangan air mencegah berkembang biaknya nyamuk yang menularkan DBD.

Selain di Puskesmas Oesapa, Di Puskemas Oepoi, Kelurahan Oebufu, juga dibuka Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

Kepala Puskesmas Oepoi Maria Stefani mengatakan bahwa pembukaan Posko bertujuan untuk memberikan respon cepat terhadap setiap kejadian DBD.

Disamping itu juga mempercepat koordinasi dan komunikasi bersama dinas kesehatan terkait penanganan penyakit tersebut.

"Kalau ada yang datang dengan keluhan panas dengan gejalah DBD akan langsung ditangani dengan diinfus dan langsung dirujuk ke RS," tambah dia.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Ary Wijana mengatakan bahwa pembentukan posko KLB DBD terdapat di 11 puskesmas.

"Saat ini terus berjalan di 11 Puskesmas di Kota Kupang. Dan kami juga meminta agar petugas Puskemas juga melakukan penyuluhan," ujar dia.

Baca juga: 13 warga NTT meninggal akibat terserang DBD
Baca juga: Deteksi DBD mudah dengan kit diagnostik

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019