Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional U-22 Indra Sjafri menyesalkan mundurnya tiga negara dari turnamen Piala AFF U-22 yakni Singapura, Brunei Darussalam dan Laos.
Laos menjadi negara ketiga yang menyatakan mundur dari turnamen per Sabtu (26/1) menyusul Singapura dan Brunei Darussalam yang sudah lebih dulu menyampaikan keputusan mereka sepekan silam.
Meski mengakui keputusan mundur itu tak mempengaruhi kondisi persiapan Timnas U-22, Indra tetap menyampaikan kekecewaannya karena hal itu bakal praktis mengurangi jam terbang para pemain pilihannya nanti.
"Tidak pengaruh, paling jumlah bertanding saja jadi berkurang kan. Seharusnya empat kali jadi tiga kali, ruginya di situ," kata Indra selepas memimpin sesi hari pertama pekan keempat pemusatan latihan (TC) Timnas U-22 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin.
Baca juga: Pulang dari Spanyol, Indra Sjafri ingin tularkan komitmen ke Timnas U-22
Mundurnya Laos memang tidak berdampak langsung terhadap Indonesia yang sejak awal hasil pengundian berada di grup berbeda.
Lain halnya dengan keputusan Singapura yang membuat Grup B, di mana Indonesia berada, kini hanya dihuni tiga negara lain yakni Myanmar, Malaysia dan tuan rumah Kamboja.
Mengawali fase penyisihan Grup B menghadapi Myanmar pada 18 Februari, sebelum melawan Malaysia dan Kamboja tiap dua hari berselang.
Baca juga: Saddil Ramdani gabung Timnas U-22 awal Februari
Sementara itu di Grup A kini juga hanya dihuni empat negara, menyusul keputusan mundur Brunei Darussalama dan Laos, yakni Filipna, Thailand, Timor Leste dan Vietnam.
"Karena kita ingin ajang ini menjadi tempat memberikan pengalaman bermain kepada para pemain sekaligus untuk seleksi jelang Piala Asia juga," kata Indra.
"Tentu semua tim bakal merasa rugi kalau ada yang mundur," ujarnya menambahkan.
Sebelum dijadwalkan bertolak ke Kamboja pada 14 Februari, Timnas U-22 tengah menyusun dua laga uji coba menghadapi Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya, pada 6 dan 9 Februari.
Baca juga: Timnas U-22 siapkan dua uji coba pekan depan
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019