Samurai Biru dengan susah payah melaju ke semi-final di Uni Emirat Arab lewat lima kemenangan dengan selisih hanya satu gol, tetapi Moriyasu tidak memperdulikan itu dan ia mengatakan kemenangan dengan hanya satu gol yang keenam kali (semifinal) di Al Ain akan membuatnya puas.
"Kami bukan tim yang sempurna dan kami bukan tim yang matang, jadi kami berkembang di setiap pertandingan yang kami mainkan," katanya kepada wartawan seperti dilansir Reuters, Senin.
"Dalam setiap pertandingan, para pemain telah belajar serta mendapatkan hasil dan melanjutkan ke langkah berikutnya. Menang dengan margin kecil tetap menang karena menang itu penting, tidak peduli bagaimana kami bermain."
"Para pemain tahu bahwa kami bermain dengan kegigihan dan setiap kali mereka mencoba untuk mengekspresikan konsep tim kami. Saya ingin mereka melakukan hal yang sama besok, bermain agresif dan mudah-mudahan mendapatkan hasil."
Jepang memenangi gelar terakhir dari empat gelar mereka pada tahun 2011 dengan mempertunjukan permainan yang dominan ketika itu, yang telah menjadi ciri khas mereka.
Mereka telah mendekati ke tangga juara lagi tahun ini, meskipun mereka akan menghadapi Iran, tim yang sejauh ini dinilai paling solid sepanjang Piala Asia 2019, di semifinal.
"Iran adalah tim kelas atas dan mereka telah menunjukkan hal itu di Piala Asia," tambahnya.
"Kami menghormati setiap lawan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kami mengekspresikan sepakbola dan kualitas kami sendiri, dan itu akan sama besok. Untuk menang, kami harus bermain agresif."
Moriyasu, bisa memainkan kembali striker Newcastle United, Yoshinori Muto, yang tidak tampil di perempat final melawan Vietnam karena kena hukuman akumulasi kartu.
"Sepak bola adalah permainan tentang mencetak gol, tetapi pertama-tama Anda harus memenangkan bola," katanya.
"Kami harus memenangkan bola dan kemudian kami harus menahan tekanan kuat Iran dan mempertahankannya."
Kedua negara telah bertemu tiga kali di Piala Asia dengan dua pertandingan berakhir 0-0 dan tim Jepang menang 1-0 di kandang pada 1992.
Baca juga: Queiroz: Iran harus menjadi diri sendiri menghadapi Jepang di semifinal Piala Asia
Baca juga: Fakta-fakta jelang babak semifinal antara Iran melawan Jepang
Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019