Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2007 Indonesia masih mengalami surplus perdagangan 2,76 miliar dolar AS, dan secara kumulatif (Januari-Agustus) sebesar 26,53 miliar dolar AS, meski terjadi penurunan ekspor 2,11 persen dibanding bulan sebelumnya, sementara impor naik 9,38 persen. Kepala BPS, Rusman Heriawan di Jakarta, Senin mencatat, ekspor pada Agustus mencapai 9,61 miliar dolar AS dan ekspor selama delapan bulan pertama mencapai 73,35 miliar dolar AS. Sedangkan impor pada Agustus mencapai 6,85 miliar dolar AS, dan impor selama delapan bulan pertama mencapai 46,82 miliar dolar AS. Nilai ekspor Indonesia pada Agustus disebabkan turunnya ekspor non migas sebesar 3,30 persen dari 8,016 miliar dolar AS menjadi 7,751 miliar dolar AS, sementara kenaikan ekspor migas hanya 3,24 persen dari 1,796 miliar dolar AS menjadi 1,854 miliar dolar AS. Secara kumulatif (Januari-Agustus), katanya, eskpor Indonesia naik 13,35 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, 64,709 miliar dolar AS, yang didorong oleh ekspor CPO 5,385 miliar dolar AS, ekspor mesin/peralatan listrik 4,873 miliar dolar AS, serta ekspor bijih, kerak, dan abu logam 4,088 miliar dolar AS. "Penurunan ekspor non migas terbesar pada Agustus terjadi pada bahan bakar mineral 223,5 juta dolar AS dan minyak hewan nabati 148,8 juta dolar AS, sedangkan peningkatan ekspor nonmigas terbesar terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik 45,0 juta dolar AS," katanya. Dia menjelaskan, penurunan ekspor minyak hewan nabati (CPO), disebabkan oleh penurunan valume ekspor, walaupun harga komoditi CPO di pasar internasional tengah meningkat. "CPO volumenya turun, walaupun harga dunianya malah naik. Mungkin ada kesadaran dari pengusaha untuk memasok kebutuhan dalam negeri. Volume ekspor CPO turun dari 1,222 juta ton pada Juli menjadi hanya 964 ribu ton pada Agustus," katanya. Untuk ekspor migas, BPS mencatat, peningkatan ekspor migas disebabkan naiknya ekspor minyak mentah 14,58 persen menjadi 756 juta dolar AS, naiknya ekspor migas 1,39 persen menjadi 878,1 juta dolar AS, dan turunnya ekspor hasil minyak 18,46 persen menjadi 220,8 juta dolar AS. Menurut sektor, ekspor hasil pertanian, hasil industri serta hasil tambang dan lainnya pada Januari-Agustus naik masing-masing sebesar 8,83 persen, 16,72 persen, dan 37,70 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Rusman menjelaskan, impor non migas Indonesia Agustus 2007 mencapai 5,07 miliar dolar AS atau meningkat 10,37 persen dibanding impor Juli 2007, sedangkan selama Januari-Agustus 2007 mencapai 33,99 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 23,79 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan impor migas Indonesia, katanya, tercatat sebesar 1,78 miliar dolar AS atau meningkat 6,66 persen dibanding impor Juli 2007, sedangkan selama Januari-Agustus 2007 mencapai 12,82 miliar dolar AS atau meningkat 1,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Selama Januari-Agustus 2007 impor nonmigas terbesar terjadi pada mesin/pesawat mekanik dengan nilai 5,93 miliar dolar AS atau 17,46 persen dari total impor nonmigas," katanya. Menurut golongan penggunaan barang, jelasnya, impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong selama Januari-Agustus 2007 naik masing-masing sebesar 44,94 persen dan 14,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2006. Sedangkan impor barang modal meningkat sebesar 12,43 persen.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007