Sebanyak 46 orang berhasil diselamatkan pada Sabtu (26/1) pagi dan 23 di antaranya cedera serta dibawa ke rumah sakit daerah.
Setidaknya 252 pekerja Vale diperkirakan hilang, menurut perusahaan tersebut. Sementara sejumlah warga lokal juga belum diketahui keberadaannya.
Para petugas pertahanan sipil mengatakan ada harapan bahwa sejumlah orang selamat karena helikopter-helikopter telah menemukan beberapa tempat, yang kemungkinan digunakan sebagai tempat penampungan.
Namun, para petugas penyelamat kemungkinan harus menangguhkan operasi mereka karena hujan mulai turun di Brumadinho, kotamadya di Minas Gerais, sehingga membuyarkan peluang untuk menemukan orang-orang yang selamat.
Vale telah dikenai denda awal senilai 250 juta real (sekitar Rp933 miliar) oleh badan perlindungan lingkungan Brazil, Ibama.
Pemerintah Brazil telah menjanjikan penyelidikan penuh atas kasus tersebut.
Presiden Jair Bolsonaro dan Gubernur Negara Bagian Minas Gerais Romeu Zema pada Sabtu pagi terbang ke wilayah bencana dan berjanji akan mengerahkan bantuan serta berbagai sumber daya untuk membantu pemulihan wilayah.
Pada November 2015, sebuah bandungan limbah pertambangan juga roboh di Mariana, Minas Gerais. Peristiwa itu menewaskan 19 orang dan menyebabkan kerusakan serius pada lingkungan dan ekonomi. Insiden itu dianggap sebagai bencana lingkungan terburuk dalam sejarah Brasil, demikian Xinhua-OANA.
Baca juga: 34 tewas, 100 orang hilang akibat bendungan jebol di Laos
Baca juga: Hoaks, Bendungan Katulampa Jebol dan Jakarta Terancam Banjir
(Uu.T008/M007)
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019