Pamekasan (ANTARA News) - PT Pos Pamekasan, Jawa Timur menahan penyebaran tabloid "Indonesia Barokah" yang dikirim oleh orang tak dikenal melalui perusahaan jasa itu ke sejumlah masjid di wilayah itu.
Menurut Kepala Kantor Pos Pamekasan Wawan Sulistia di Pamekasan, Minggu, hal itu dilakukan atas permintaan pihak Kejari Pamekasan.
"Ada sebanyak 910 eksemplar tabloid Indonesia Barolah yang dikirim melalui PT Pos Pamekasan. Semuanya dalam keadaan utuh dibungkus amplop berwarna cokelat, tapi kami tahan," kata Wawan, menjelaskan.
Ia menjelaskan, pihaknya sengaja menahan pengiriman paket tabloid Indonesia Barokah itu, yang ditujukan kepada sejumlah takmir masjid di Pamekasan atas imbauan dari Kejaksaan Negeri, Kodim 0826 Pamekasan dan Polres Pamekasan.
Selain ke berbagai takmir masjid di Kabupaten Pamekasan, tujuan pengiriman tabloid "Indonesia Barokah" itu ke berbagai pondok pesantren yang ada di Kabupaten Pamekasan.
Ia menjelaskan, saat ini, di Kantor Pos Pamekasan ada 101 bungkus tabloid yang sementara tidak disebarkan kepada alamat tujuan.
Sementara Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan Sukma Umbara Tirta Firdaus mengatakan, soal tindak lanjut penyebaran tabloid itu menunggu hasil koordinasi dengan Bawaslu RI dan Dewan Pers, karena isinilah dinilai provokatif.
"Sementara ditahan dulu agar kondusifitas di Pamekasan aman. Kamis masih berkoordinasi dulu dengan para pihak, baik dengan Bawaslu Jatim, Bawaslu RI maupun dengan aparat keamanan," katanya, menjelaskan.
Baca juga: BPN : Tabloid Indonesia Barokah sudutkan Prabowo-Sandiaga
Baca juga: JK perintahkan pengurus masjid bakar "Indonesia Barokah"
Baca juga: BPN Prabowo-Sandi dukung instruksi bakar tabloid Indonesia Barokah
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019