Tunis, Tunisia (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Sabtu (26/1) menyerukan dicairkannya keanggotaan Suriah di Liga Arab, dua bulan sebelum organisasi pan-Arab tersebut melakukan pertemuan puncak tahunan di Tunisia pada Maret.
"Kami ingin Tunisia mendukung proses kembalinya Suriah ke keluarga Arab serta Liga Negara Arab," kata Lavrov kepada wartawan dalam taklimat bersama dengan timpalannya dari Tunisia Khamis Al-Jahwani di Tunis, Tunisia, dan seperti dikutip oleh Kantor Berita TASS.
"Saya percaya Tunis menginginkan para pengungsi Suriah yang ditampung di Tunisia segera kembali (ke negaranya, red)," kata Lavrov, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. "Kami akan melakukan apa pun untuk menciptakan kondisi yang layak di Suriah buat pemulangan semacam itu."
Ada sebanyak 400 pengungsi Suriah di Tunisia, demikian diperkirakan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).
Sementara itu, Al-Jahwani mengatakan kembalinya Suriah ke Liga Arab adalah keputusan badan yang berpusat di Ibu Kota, Kairo, tersebut --yang membekukan keanggotaan Suriah pada 2011.
"Menteri luar negeri Arab akan bertemu dan memutuskan apa yang mereka mau untuk Suriah," katanya. "Apa yang Tunisia peduli ialah keamanan, kestabilan dan persatuan nasional Suriah."
Liga Arab membekukan keanggotaan Suriah pada 2011 karena Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan kekerasan untuk memadamkan "protes prodemokrasi" di negeri itu.
Dalam beberapa pekan belakangan, telah terjadi peningkatan seruan di dunia Arab bagi normalisasi hubungan dengan Pemerintah Bashar, termasuk melalui kunjungan oleh Presiden Sudan Obar Al-Bashir ke Damaskus, Suriah, serta pembukaan kembali Kedutaan Besar Bahrain dan Uni Emirat Arab (UAE) di ibu kota Suriah.
Baca juga: Liga Arab: Aleppo di Suriah hadapi "kejahatan perang"
Penyunting: Chaidar Abdullah/Fardah Assegaf
Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019