Bandara bernama Sphinx International Airport itu terletak di dekat Piramida Giza serta Grand Egyptian Museum (GEM) dan direncanakan mengoperasikan 30 penerbangan pada awal Februari pada masa uji cobanya.
Proyek senilai 17 miliar dolar AS (sekitar Rp239,1 miliar) tersebut digagas sebagai bagian dari rencana Kementerian Pariwisata untuk memperbaiki akses ke sejumlah situs bersejarah dari daerah wisata di Laut Merah seperti Sharm el Sheikh dan Hurghada. Bandara itu akan beroperasi penuh pada 2020.
Pengeboman pesawat sebuah maskapai Rusia, sesaat setelah lepas landas dari Sharm el Sheikh, pada 2015 menghantam jumlah kunjungan wisatawan ke Mesir. Penurunan itu semakin melemahkan kunjungan wisatawan yang sudah terjadi sejak unjuk rasa "Arab Spring" pada 2011.
Pendapatan pariwisata mulai bangkit, melonjak 77 persen dalam basis tahunan dalam semester pertama 2018 menjadi 4,8 miliar dolar AS (sekitar Rp67,5 triliun), sebelum serangan mematikan terhadap sebuah bus pada Desember lalu. Serangan itu menewaskan tiga wisatawan asal Vietnam dan satu pemandu wisata Mesir.
Serangan bus itu adalah serangan mematikan pertama terhadap wisatawan asing di Mesir dalam kurun waktu satu tahun, sebut Reuters.
(T.KR-IWY/B/KR-IWY/B/T008)
Pewarta: I Wayan Yoga H
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019