Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) memperkirakan laba bersih pada 2008 akan mencapai Rp17-19 triliun atau lebih rendah dibandingkan rencana 2007 yang Rp20,6 triliun. Dirut Pertamina Ari H Sumarno di sela rapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin, mengatakan penurunan laba itu dikarenakan harga minyak yang kemungkinan tidak setinggi tahun ini. "Harga minyak dunia diperkirakan turun tahun depan, yakni rata-rata hanya 60 dolar AS per barel," katanya. Menurut dia, pihaknya berharap setoran dividen 2008 akan mencapai Rp7 triliun dari prediksi laba bersih Rp17-19 triliun itu. Ari mengatakan, dari proyeksi laba bersih 2007 sebesar Rp20,6 triliun, Pertamina akan menyetorkan dividen 40-45 persen atau sekitar Rp9 triliun. Angka dividen itu turun dari tahun 2006 yang mencapai sebesar Rp11,1 triliun. Menurut dia, penurunan dividen dikarenakan Pertamina membutuhkan dana modal buat pengembangan bisnis ke depan yang semakin ketat. Idealnya, lanjutnya, Pertamina hanya menyetor dividen 30 persen dari laba bersih. "Kalau dividen terlalu tinggi, bagaimana Pertamina bisa berkembang. Kami masih punya proyek yang harus dibiayai dengan modal sendiri," ujarnya. Bahkan, tambahnya, kalau melihat Petronas, perusahaan asal Malaysia itu sama sekali tidak pernah membayar dividen. "Semua keuntungan yang mencapai 25 miliar dolar AS per tahun dipakai buat pengembangan perusahaan," katanya. Sementara itu, Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan mengatakan, pada tahun 2008, belanja modal (capital expenditure/capex) Pertamina akan meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2007. Menurut dia, kalau pada 2007, belanja modal Pertamina mencapai Rp10-12 triliun maka tahun depan ditargetkan mencapai Rp20 triliun. Dari belanja modal 2007 tersebut, sebanyak Rp7-8 triliun di antaranya untuk kegiatan hulu dan Rp3-4 triliun buat hilir. Sejumlah kegaiatan hulu yang menyedot dana dalam jumlah besar tahun ini adalah Blok Cepu, Donggi-Senoro, dan Pondok Tengah. Sedang, tahun 2008, belanja modal Pertamina terdiri dari hulu Rp14 triliun dan hilir Rp6 triliun. "Tahun 2008, kegiatan hulu di Blok Cepu dan Donggi-Senoro akan semakin banyak," katanya. Sedang, proyek-proyek hilir yang akan dikerjakan pada 2008 antara lain perbaikan infrastruktur, jalur distribusi, pengadaan kapal serta peningkatan kuantitas dan kapasitas kilang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007