Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah provinsi Aceh siap menerima transfer tugas dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias yang akan selesai 2009. "Mulai sekarang sudah ada kegiatan BRR yang dialihkan kepada Pemprov. Dengan segala kelebihan dan kelemahannya, kita sudah siap menerima tugas itu," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Rahman Lubis di Banda Aceh, Senin. Dia menyebutkan, salah satu perubahan adalah struktur organisasi. Dengan perubahan struktur tersebut, menurut Rahman, Pemda akan menempatkan orang-orang di setiap organisasinya. "Karena itulah, ke depan kita harapkan penempatan orang-orang yang siap mendahulukan pekerjaan daripada kepentingan lain," ujar Rahman Lubis, yang juga dosen Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Sementara, Dekan Fakultas Hukum Unsyiah, Mawardi Ismail, SH, M.Hum, menilai peralihan tugas-tugas BRR Aceh-Nias ke Pemda Aceh harus terintegrasi dengan baik. "Dalam waktu yang semakin singkat, dan kesiapan Pemprov menjadi syarat mutlak agar tidak ketinggalan dalam menerima peralihan itu," kata dia. Mawardi mengingatkan bahwa filosofi lahirnya BRR tak lain karena pemerintahan di Aceh lumpuh akibat tsunami. Kata dia, kehadiran lembaga rehabilitasi rekondisi itu adalah untuk melaksanakan pembangunan pascabencana dan selanjutnya diserahkan kepada pemerintah daerah. Bukan hanya itu, lanjut Mawardi, BRR juga mempunyai tugas untuk mempersiapkan Pemprov dalam menerima penyerahan tugas yang dimaksud, dimana porsi kerja BRR yang awalnya menumpuk, kini sedikit demi sedikit mulai mengecil. "Yang terjadi sekarang adalah porsi Pemda yang bergerak membesar dan BRR semakin menurun," kata Mawardi. Ia juga mengingatkan, apa yang sudah dikerjakan BRR harus ada proses pengintegrasian program antara BRR ke Pemprov, sehingga program BRR adalah menjadi program pemerintah daerah juga dan begitu pula sebaliknya. "Sehingga kalau sudah terintegrasi, nantinya kapasitas Pemprov sudah siap menerima peralihan itu terjadi secara lembut," ujar Mawardi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007