"Hasil yang cukup bagus. Crismonita terus menunjukkan progres," kata manajer timnas balap sepeda Indonesia Budi Saputra saat dikonfirmasi dari Jakarta.
Crismonita merupakan pebalap sepeda andalan Indonesia untuk nomor trek. Pada nomor sprint 200 meter, pebalap berusia 20 tahun ini mengawali balapan dengan mengalahkan wakil Italia Miriam Vece pada babak 1/16 besar dengan waktu 11.487 detik.
Hasil positif pebalap kelahiran Lamongan, Jawa Timur berlanjut di babak perdelapan besar. Crismonita mampu mengalahkan wakil Jerman Lea Sophie Friedrich dengan catatan waktu 11.339 detik.
Memasuki babak perempat final, pertarungan semakin ketat karena delapan pebalap terbaik bersaing. Pada babak ini Crismonita berhadapan dengan wakil Lithuania Simona Krupeckaite. Tiga kali perlombaan harus digelar karena kedua pebalap memiliki skor yang sama 1-1. Namun, di balapan penentuan Crismonita harus menyerah dari sang lawan.
"Dengan hasil ini, Crismonita bakal mendapatkan poin. Namun saat ini belum diumumkan secara resmi oleh UCI (federasi balap sepeda dunia). Tapi untuk posisi delapan bakal mendapatkan 270 poin," kata Budi menambahkan.
Keikutsertaan Crismonita di kejuaraan dunia ini selain untuk mencari prestasi terbaik juga untuk mengumpulkan poin guna menghadapi Olimpiade Tokyo 2020. Saat ini upaya untuk lolos kekejuaraan empat tahunan terbesar di dunia itu terus dikejar.
Pada kejuaraan dunia trek di Hong Kong ini, selain turun di nomor sprint 200 meter, Crismonita juga turun di nomor tim sprint bersama Wiji Lestari. Hanya saja hasilnya belum memuaskan karena pada babak kualifikasi hanya berada di posisi 18.
"Kita ambil banyak pengalaman di sini sebagai parameter dan bahan evaluasi. Meski berada di posisi 18 kualifikasi, kita mendapatkan poin 110 dan ini menjadi tambahan poin untuk Olympic Ranking by Nation," kata Budi.
Baca juga: Crismonita-Wiji perbaiki catatan waktu di kejuaraan dunia
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019