Jakarta (ANTARA News) - Menjelang pengumuman inflasi September oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) sesi pagi, Senin, ditutup menguat 1,34 persen. IHSG sesi pagi ditutup naik 31,538 poin ke posisi 2.390,744 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 8,564 poin atau 1.72 persen ke level 507,272. Analisa Riset PT Valbury Asia Securities, dalam ulasan pasarnya, Senin, mengatakan kenaikan indeks BEJ didorong oleh aksi spekulasi pembelian saham menjelang pengumuman inflasi Senin siang. Namun, kata mereka, inflasi diperkirakan akan meningkat ke posisi tertinggi tahun ini, karena siklus kenaikan harga bahan pokok menjelang Idul Fitri. Kenaikan inflasi musiman ini memang jadi sentimen negatif pasar, tetapi para pelaku pasar melakukan aksi beli antipasi terhadap hasil laporan keungan kuartal ketiga 2007 emiten. Investor mengantisipasinya lebih awal untuk memperoleh 'gain' (keuntungan) sebelum libur lebaran, kata mereka. Kenaikan indeks BEJ sesi pagi ini lebih disebabkan oleh menguatnya nilai tukar rupiah yang berada di level Rp9.088 per dolar AS. Kondisi ini mendorong pergerakan saham cukup berimbang, dimana 71 saham naik, 70 turun, 74 tidak berubah harganya dan 183 tidak diperdagangkan. Kenaikan indeks yang cukup tinggi ini lebih didorong oleh menguatnya saham-saham unggulan, seperti Perusahaan Gas Negara yang naik Rp450 menjadi Rp12.500, Indosat terangkat Rp850 ke harga Rp8.850, Medco Internasional menambah Rp100 menjadi Rp4.250, Tambang Timah menguat Rp200 ke posisi Rp13.450 dan Telkom terdongkrak Rp350 ke posisi Rp11.350. Volume perdagangan mencapai 2,636 miliar saham dengan nilai Rp2,016 triliun. Posisi investor asing 'net buy' (beli netto) senilai Rp80,978 miliar. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007