Padang (ANTARA News) - Kesebelasan PS Tira menundukkan tuan rumah Semen Padang 2-1 pada laga pertama babak 32 besar Piala Indonesia di Stadion Haji Agus Salim Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat.

Gol kemenangan PS Tira diciptakan oleh Sansan Fauzi Husaeni pada menit 13 dan Muhammad Guntur Triaji menit 66, sementara gol balasan tim tuan rumah dicetak oleh pemain asing mereka Shukurali Pulatov pada menit 31.

Pada pertandingan ini , Semen Padang menurunkan tim terbaik mereka mulai dari penjaga gawang Teja Paku Alam, Muhammad Rifqi serta dua pemain asingnya yaitu Shukurali Pulatov dan Nildo Victoria Juffo. Sisanya, pemain inti mereka masih diisi wajah-wajah lama yang memperkuat tim "Kabau Sirah" pada Liga 2 2018 seperti Irsyad Maulana, Afriansyah dan Riski Novriansyah.

Serangan langsung dilakukan oleh tim tuan rumah. Namun sang lawan juga tidak ketinggalan. Bahkan tim yang musim ini diasuh oleh Rahmad Darmawan itu mampu membuka keunggulan pada menit 13 lewat Sansan Fauzi.

Tertinggal 0-1, Semen Padang mencoba bangkit dan melakukan serangkaian serangan yang memanfaatkan kecepatan pemain mereka dan mampu menyamakan kedudukan pada menit 31 melalui sepakan pemain asal Uzbekistan yang memanfaatkan kemelut di depan gawang PS Tira. Hingga babak pertama berakhir kedudukan masih sama kuat dengan kedudukan bertahan 1-1.

Memasuki babak kedua, Semen Padang berinisiatif menyerang untuk menggapai kemenangan yang akan menjadi modal bagi mereka bertandang ke kandang PS Tira. Belum padunya lini tengah dan lini depan membuat serangan yang mereka bangun sering gagal. Ditambah keroposnya lini belakang Semen Padang yang dihuni Shukurali Pulatov, Novrianto, Leo Guntara dan Muhammad Rifqi membuat pemain lawan leluasa masuk ke kotak penalti mereka.

Bencana itu muncul, ketika Manda Cingi yang berada di dalam kotak penalti ingin menyapu bola keluar dari pertahanan mereka, namun bola yang ditendang mengenai tangannya dan wasit Nusur Fadhillah langsung menunjuk titik putih untuk tim tamu.

Pemain PS Tira Muhammad Guntur Triaji yang ditunjuk sebagai algojo berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik dan membawa timnya unggul 2-1 pada menit 66.

Tak ingin malu di kandang, Semen Padang mencoba bangkit dengan memasukkan dua pemain mereka, yakni Abdurahman Lestaluhu dan Rudi menggatikan Afriansyah dan Manda Cingi. Namun, upaya tersebut tidak mampu membawa Semen Padang menyamakan kedudukan dan hingga peluit tanda berakhir pertandingan ditiup kedudukan masih 2-1 untuk kemenangan PS Tira.

"Ini kejutan karena saya tidak menyangka dapat menang di Padang, selama ini saya megang tim belum pernah menang di sini. Walaupun gol kemenangan kita berbau keberuntungan saya tetap bangga dengan hasil ini," kata Asisten pelatih PS Tira Miftahudin.

Menurut dia, kebahagiaan ini juga disebabkan dengan kondisi skuat yang belum sempurna serta latihan yang minim, para pemain bekerja keras menghasilkan kemenangan.

"Jujur kami latihan baru formula bertahan dan itu kami terapkan, alhamdulillah hasilnya positif dan tren ini akan kita lanjutkan di laga kandang nanti," katanya menambahkan.

Sementara itu, asisten pelatih Semen Padang Weliansyah menilai pemainnya belum bisa menjalankan strategi yang diterapkan sehingga lawan lebih leluasa dalam melakukan tekanan.

"Pemain terlihat kurang sabar dan kehilangan akal membongkar pertahanan lawan, setiap pemain PS Tira kehilangan bola mereka langsung menumpuk di lini pertahanan," kata dia.

Setelah menjalani laga tandang, PS Tira bakal menjamu Semen Padang pada laga kedua babak 32 besar Piala Indonesia di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, 2 Februari. ***3***

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019