Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, ajang World Economic Forum merupakan kesempatan untuk mengetahui berbagai perkembangan isu mengenai implementasi industri 4.0.
“Kita harus lihat kisi-kisi ke depannya oleh para pelaku ekonomi agar tidak ketinggalan di dalam penerapan industri 4.0. Isu kali ini adalah globalisasi revolusi industri 4.0, jadi bagaimana kita siap menghadapinya,” lanjut Menperin.
Berdasarkan hasil riset McKinsey, penerapan industri 4.0 mampu meningkatkan efisiensi manajemen operasi berkisar 5-12,5 persen. Selain itu, penerapan industri 4.0 dinilai dapat menekan pengeluaran untuk perawatan mesin hingga 10-40 persen dan meningkatkan daya tahan mesin 3-5 persen.
“Revolusi industri 4.0 adalah satu-satunya revolusi industri yang terantisipasi. Pada tahun ini, kita akan meluncurkan INDI 4.0 sebagai bagian tahapan implementasiya. Untuk itu, kami meminta pelaku industri untuk melakukan self assessment dalam kesiapan memasuki industri 4.0,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Grup Lippo John Riady menyatakan, ada dua hal penting yang perlu menjadi pusat perhatian tinggi dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 yakni Kecerdasan Buatan (AI) dan Big Data.
"AI meski merupakan bagian dari teknologi digital, namun menggunakan teknologi tersebut untuk mengumpulkan semua data yang besar. Data ini menjadi sangat penting karena dapat dianalisa dan diolah berdasarkan apa yang menjadi karakter atau kebutuhan masyarakat saat ini," ujarnya.
Seluruh peserta yang hadir akan memanfaatkan semangat WEF Davos untuk membangun masa depan dengan cara yang konstruktif dan kolaboratif. Ia menjelaskan, transformasi merupakan kata yang paling tepat untuk menggambarkan prospek geopolitik, ekonomi dan lingkungan secara global.
Pertemuan ekonomi tahunan bergensi, World Economic Forum (WEF) kembali digelar. Kali ini diselenggarakan di Davos, Swiss, dengan fokus membahas arsitektur revolusi industri 4.0. Tema pertemuan tahun ini adalah Globalization 4.0: Shaping a Global Architecture in the Age of the Fourth Industrial Revolution.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019