Bangkok (ANTARA News) - Unggulan keenam Dmitry Tursunov mengalahkan petenis bukan unggulan asal Jerman Benjamin Becker 6-2 6-1 untuk memenangi gelar keduanya tahun ini pada turnamen Thailand Terbuka, Minggu. Tursunov mengungguli Becker dengan kombinasi servis keras dan pengembalian yang bertenaga dari belakang garis lapangan untuk memenangi pertandingan hanya dalam waktu 56 menit, sekaligus menggagalkan petenis Jerman itu untuk merebut gelar pertamanya. "Saya senang dengan permainan saya, saya tidak menemukan sesuatu yang berbeda dalam permainan saya," kata Tursunov. "Perhatian utama saya adalah memberikan tekanan sebanyak mungkin pada Benjamin pada final pertama dia. Saya mendapat keuntungan tersebut, sebelumnya saya pernah mengalami hal itu dan gugup, jadi saya tahu bagaimana rasanya," katanya. Setelah awal yang biasa-biasanya saja, Tursunov mencuri poin dari servis Becker dua kali pada pertengahan set pertama, memaksa dia melakukan serangkaian kesalahan dan menyilitkan dia untuk bisa mengimbangi permainan. Becker nyaris dua kali mencuri poin dari servis petenis Rusia itu pada awal set kedua, namun gagal dan memberi Tursunov keuntungan psikologis untuk balik mencuri poin dari servis lawannya dan merebut kemenangan pada pertandingan itu. "Luar biasa rasanya merebut kemenangan ini namun ini sudah selesai dan ada pekan baru yang harus dihadapi," kata Tursunov (24) yang tinggal di Kalifornia. Sementara itu Becker, yang peringkatnya naik 419 tempat tahun lalu, mengatakan bahwa dia tidak pernah mendapat peluang. "Ini pelajaran yang sangat besar bagi saya," kaya petenis berusia 26 tahun itu. Dia menambahkan," Memang saya kecewa dengan hasil final namun saya bermain bagus pada turnamen ini. Saya senang dengan penampilan saya, saya bisa pergi dengan perasaan puas, mengetahui apa yang harus saya lakukan." "Hari ini memperlihatkan pada saya bahwa jika pemain-pemain seperti Tursunov dalam penampilan terbaiknya, saya tidak punya peluang. Saya ingin bisa siap untuk menantang mereka," katanya, seperti dilaporkan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007