Memang sepeda motor efisien sebagai alat transportasi tapi juga memiliki risiko kecelakaan tinggi

Jakarta (ANTARA News) - Selama berapa bulan terakhir ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tampak rajin mengunjungi sejumlah daerah untuk bertemu dengan komunitas pengendara sepeda motor.

Dalam setiap kunjungan yang selalu didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, Menhub Budi Karya bertemu dengan komunitas pengendara sepeda motor maupun pengemudi ojek online dengan tujuan ingin kampanye keselamatan pengendara.

Kampanye gencar yang dilakukan jajaran Kementerian Perhubungan ini dilakukan mengingat persentase kecelakaan lalu lintas di jalan raya secara nasional didominasi oleh sepeda motor, sehingga menyebabkan banyak korban luka hingga tewas.

Menhub Budi Karya Sumadi katakan 70 persen kecelakaan lalu lintas di jalan raya dialami pengendara sepeda motor karena memang kendaraan itu memiliki risiko tinggi. "Memang sepeda motor efisien sebagai alat transportasi tapi juga memiliki risiko kecelakaan tinggi," katanya.

Mengingat sepeda motor memiliki risiko tinggi maka pengemudi harus mengutamakan keselamatan antara lain menyiapkan keahlian mengendara, memeriksa kondisi kendaraan, tidak ngebut, serta menggunakan alat keselamatan seperti helm.

Dalam kampanye di depan komunitas pengendara motor dan pengemudi ojek online, Menhub selalu mengingatkan bahwa cara mengemudi yang benar seperti tidak ngebut, istirahat jika lelah, dan selalu memeriksa kendaraan sebelum pergi adalah sejumlah kunci menjamin keselamatan berkendara.

Kampanye keselamatan ini memang sangat penting, khususnya untuk angkutan ojek online, karena sudah menjadi pilihan bagi banyak warga sebagai alat transportasi yang efisien dan murah.

Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Publik Gojek, Shinto Nugroho menyatakan keselamatan saat berkendara merupakan hal yang sangat penting sehingga mereka secara berkala mengadakan pelatihan bagi mitra pengemudi, bekerja sama dengan Rifat Driving Lab.

Gojek menilai pelatihan seperti ini selain berfungsi untuk menjaga keselamatan pengemudi dan penumpang, juga untuk memberi pemahaman kepada pengemudi bahwa keselamatan dapat mempengaruhi kesempatan mereka mendapatkan konsumen.

"Tingginya angka kecelakaan di jalan dapat meningkatkan keraguan penumpang terhadap keterampilan mitra Gojek dalam mengendarai motor dengan aman dan persepsi seperti ini, bisa berpengaruh pada kesempatan mereka dalam mendapatkan pendapatan dan mempersempit kesempatan para mitra.

Selain mengadakan pelatihan, mereka juga sudah membentuk tim khusus dan menyediakan ambulans jika pengemudi mengalami kecelakaan di jalan.


Kampanye terus dilakukan
Dalam setiap kampanye keselamatan berkendara motor, salah satu cara menarik yang dilakukan Kementerian Perhubungan adalah dengan membagi sejumlah helm kepada pengendara motor.

Seperti diketahui helm adalah salah satu perlengkapan vital saat mengendarai sepeda motor karena benda tersebut dinilai mampu melindungi luka kepala saat terjadi kecelakaan.

Helm yang dibagikan pun unik dan menarik karena di tertulis ajakan mengendarai dengan aman dan selamat serta terdapat gambar karikatur sehingga menarik perhatian masyarakat.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan pihaknya sudah belasan bahkan mungkin puluhan kali terus-menerus melakukan kampanye keselamatan berkendara di sejumlah daerah.

Untuk menyemarakkan kampanye tersebut, tidak Menteri Perhubungan saja yang berkendara sepeda motor bersama komunitas motor tapi juga mengajak kepala daerah setempat bahkan menteri untuk bersama-sama mengendarai sepeda motor dengan jarak kilometer tertentu.

Ajakan kampanye ini akan terus dan terus dilakukan secara berkala tidak saja di pulau Jawa tapi juga telah dan akan dilakukan di provinsi luar Jawa, mengingat jumlah pengendara motor dan kecelakaan motor di luar Jawa juga sangat tinggi.

Dari data yang dikumpulkan Kemenhub, mayoritas kecelakaan sepeda motor yang terjadi selama ini adalah ketidakpatuhan pengendara dalam mengemudi seperti tidak bisa mengendalikan kecepatan sehingga resiko kecelakaan sangat besar.

Selain itu jika terjadi kecelakaan pengendara maupun yang dibonceng tidak menggunakan helm dengan baik dan benar, seperti tidak mengikat tali dengan cara yang benar sehingga jika kecelakaan helm akan terlepas.

Faktor lain pengemudi tidak konsentrasi mengemudi sepeda motor karena sambil menggunakan handphone sehingga tidak melihat apa yang terjadi di sekelilingnya.


Helm kurangi risiko
Sementara berdasarkan data kepolisian, penyebab kematian nomor dua di dunia adalah kecelakaan lalu lintas, tapi dengan menggunakan helm yang layak dan benar dapat mengurangi 40 persen risiko kematian karena kecelakaan.

Untuk Indonesia sendiri, angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor mencapai 72 persen. Dari jumlah tersebut mayoritas dialami generasi milenial dengan rentang usia antara 20-29 tahun pada 2017 yang jumlahnya mencapai 13.441 orang.

Sementara peringkat kedua ditempati usia 10-19 tahun dengan total keseluruhan di Tanah Air mencapai 8.906 jiwa. Kampanye keselamatan seperti itu sebenarnya sederhana tapi ternyata efektif dan tentunya tidak akan berhenti sampai di sini, tapi akan terus-menerus saya lakukan di seluruh provinsi.

Apalagi bagi banyak kalangan masyarakat Indoensia, sepeda motor selain digunakan untuk mencari nafkah juga dijadikan hobi oleh sejumlah masyarakat bahkan banyak diantaranya yang membentuk sebuah komunitas dari merek sepeda motor tertentu.

Terbentuknya komunitas sepeda motor tersebut tentunya merupakan hal yang sah karena dengan dibentuknya komunitas tentunya mereka bisa lebih sopan saat berkendara di jalan raya sehingga keselamatan tetap diutamakan.

Kampanye keselamatan berkendara motor ini tidak mungkin hanya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan saja, tapi pemerintah daerah tentunya juga diminta untuk ikut mengkampanyekan keselamatan berkendara di masing-masing wilayah dalam upaya menekan angka kecelakaan sepeda motor.

Baca juga: Kemenhub gencarkan kampanye keselamatan berkendara
Baca juga: Menhub kombinasikan kampanye keselamatan dan olahraga bersepeda

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019