Keberadaan dua unit mesin penyedot air yang tersedia di bangunan polder saat ini belum maksimal dalam membuang air dari daerah pemukiman di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, ke Sungai Wulan
Kudus, Jateng (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berencana menambah bangunan polder pengendali banjir di Kecamatan Jati agar debit air yang dibuang ke sungai bertambah, sehingga genangan banjir cepat surut.
"Keberadaan dua unit mesin penyedot air yang tersedia di bangunan polder saat ini belum maksimal dalam membuang air dari daerah pemukiman di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, ke Sungai Wulan," kata Bupati Kudus Muhammad Tamzil didampingi Wabup Kudus Hartopo di sela-sela mengunjungi Polder Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kudus, Rabu.
Untuk itu, menurut dia, perlu ada tambahan bangunan polder baru serta tambahan empat unit mesin pompa penyedot air agar setiap terjadi genangan banjir di Desa Jati Wetan bisa segera surut karena airnya bisa segera dibuang ke sungai.
Sebetulnya, kata Tamzil, untuk mengurangi genangan banjir sudah tersedia tiga unit mesin penyedot air, namun ada satu mesin yang tidak bisa dioperasionalkan karena rusak sehingga hanya mengandalkan dua mesin dengan kapasitas 200-an meter kubik per detik untuk setiap mesin.
Kebutuhan anggaran untuk menambah empat mesin penyedot air beserta bangunan poldernya, diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
"Pemkab Kudus dimungkinkan baru bisa menganggarkannya pada tahun 2020," ujarnya.
Sementara tahun 2019, kata dia, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait akan diminta membuat perencanaannya terlebih dahulu.
Terkait tanggul Sungai Wulan yang retak pada pintu pembuangan air di Dukuh Tanggulangin tersebut, Pemkab Kudus segera memperbaikinya guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusakan yang lebih parah.
Apalagi, musim hujan seperti sekarang debit air di Sungai Wulan berpotensi meningkat.
Dia mengatakan dalam upaya meminimalkan dampak banjir rutin yang terjadi di Desa Jati Wetan, selain disediakan polder juga tersedia bangunan reservoir yang memiliki daya tampung air mencapai 4.760 meter kubik, sehingga ketika curah hujan tinggi dampak banjir yang sering melanda pemukiman di Kecamatan Jati dan sekitarnya bisa dikurangi.
Adapun ukuran reservoir yang dibangun tersebut, memiliki panjang 162 meter dengan kedalaman 360 meter dan lebar 7,5 meter.
Hanya saja, reservoir tersebut kondisinya kurang terawat karena banyak ditumbuhi alang-alang serta banyak sampah sehingga berpotensi mengganggu pemanfaatan bangunan tersebut.
Ketika debit air Sungai wulan kurang dari 100 meter kubik per detik, pembuangan air cukup dibuka pintu polder, sedangkan ketika debit airnya lebih dari 100 meter kubik per detik, maka harus memanfaatkan mesin pompa yang sudah ada.
Baca juga: Tujuh kecamatan di Kudus dilanda banjir dan longsor
Baca juga: Lebih dari 200 warga Kudus mengungsi akibat banjir
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019