Melihat banyaknya penderita DBD di kota ini, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menyatakan telah terjadi KLB DBD di kota ini

Kupang, (ANTARA News) - Wali Kota Kupang, Jefri P Riwu Kore, menetapkan ibu Kota ProvinsI Nusa Tenggara Timur (NTT) itu masuk dalam kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) usai jumlah penderita DBD di kota itu menjadi 114 kasus per 22 Januari 2019.

"Melihat banyaknya penderita DBD di kota ini, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menyatakan telah terjadi KLB DBD di kota ini," katanya melalui surat keputusan Wali Kota Kupang soal KLB DBD di Kupang, Kamis pagi.

Dalam surat itu, tambahnya disebutkan selama Januari 2019, pada pekan pertama penderita DBD di Kota Kupang berjumlah 21 orang, pada pekan kedua jumlahnya mencapai 33 kasus sementara pada pekan ketiga jumlah penderitanya 28 orang.

Jika dibandingkan dengan data pada Januari 2018, katanya, terjadi peningkatan yang cukup signifikan di Januari 2019.

"Karena pada Januari 2018 jumlahnya hanya mencapai 66 kasus," katanya.

Menyikapi KLB DBD tersebut, ia menyampaikan kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Kupang mulai dari tingkat kota, kecamatan kelurahan dan RT/RW.

Kemudian pemimpin lembaga keuangan, jajaran pemerintah vertikal lingkup Kota Kupang, pemimpin agama, pemimpin lembaga sosial masyarakat, lembaga pendidikan, organisasi wanita dan pemuda serta para pengusaha untuk melaporkan kepada petugas kesehatan terdekat jika ada kejadian DBD di wilayah Kota Kupang.

Ia juga meminta agar dilakukan pemberantasn sarang nyamuk di setiap kelurahan di wiayah Kota Kupang guna mencegah terjadinya penyebaran kasus DBD.

Di samping itu juga Wali Kota Kupang menginstruksikan agar seluruh UPT Puskesmas di wilayah Kota Kupang untuk memberikan pelayanan 1 kali 24 jam di wilayah kota itu, dalam rangka penanggulanagan DBD.

Jefri P Riwu Kore berharap agar masyarakat bisa menjaga kebersihan di rumahnya masing-masing agar bisa terhindar dari serangan DBD.

Baca juga: Dinkes ingatkan warga jaga sanitasi antisipasi DBD

Baca juga: Tujuh balita di Kupang meninggal akibat DBD

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019