Surabaya (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengungkapkan pertemuannya dengan puluhan kiai sepuh Nahdlatul Ulama untuk mengoptimalkan serta melakukan konsolidasi terhadap semua jaringan NU di Jawa Timur.
"Pertemuan malam ini untuk mengoptimalkan, melakukan konsolidasi, terhadap semua jaringan NU yang ada di Jatim khususnya," kata Ma'ruf seusai melakukan pertemuan tertutup dengan puluhan kiai sepuh NU di Hotel JW Marriott Surabaya, Jawa Timur, Rabu malam.
Ma'ruf mengatakan jaringan NU ada yang berupa jaringan struktural dan kultural. Seluruhnya akan disinkronisasi dan dihidupkan bersama dengan jaringan pondok pesantren dan lain sebagainya.
"Semua kita sinkronisasi jangan sampai ada jaringan yang "off". Kita akan "on"-kan semua supaya hasilnya optimal. Ini sudah disepakati untuk menggerakan, meng-"on"-kan semua jaringan itu," ujar dia.
Ma'ruf sebelumnya mengatakan kunjungannya ke Jawa Timur sebagai salah satu upaya merekatkan basis Nahdlatul Ulama di Jawa Timur.
Ma'ruf menyatakan ingin merangkul dan menyatukan seluruh keluarga besar NU baik struktural maupun kultural, dalam satu pilihan dukungan yakni Jokowi dan dirinya.
Hadir dalam pertemuan itu yakni pendiri pondok pesantren Lirboyo KH Anwar Manshur, pengasuh pondok pesantren Al Falah KH Zainuddin Djazuli, Pengasuh Pesantren Al Amin, KH Anwar Iskandar dan Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar.
Selain itu turut hadir kiai sepuh lain yakni KH Fuad Mun'im Jazuli, KH Abdullah Kafabih, KH Ali Masyhuri, KH Idris Hamid, KH Nuruddin, KH A Muqsit Idris, KH Ja'far Yusuf dan KH Abdul Matin.
Kemudian KH Syafi'uddin Wahid, KH A Salam, KH Abd A'la, KH Mutawakkil Alallah, KH Ubaidillah Faqih, LH Ahmad Fahrur Rozi, KH Abdulhadi, KH Syamli Muqsith, KH Fuad, dan KH Ramdlan Siraj.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca juga: Sebanyak 21.000 Pendarat Tuban siap menangi Jokowi-Ma'ruf
Baca juga: Ma'ruf Amin silaturahmi dengan puluhan kiai sepuh NU
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019