Soreang (ANTARA News) - Meskipun calon presiden (Capres) dari Partai Golkar akan ditentukan melalui mekanisme internal yang dibahas dalam Rapimnas, namun Golkar juga akan menjajaki akseptabilitas publik terhadap calonnya melalui survei secara periodik. Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono pada dialog dengan jajaran DPD Golkar Kabupaten Bandung di Soreang, Jawa Barat, Sabtu. Dialog tersebut merupakan bagian dari safarai Ramadhan Agung Laksono di Jawa Barat. Agung menjelaskan pentingnya survei dalam penentuan calon kepala daerah. Bila sebelum menggunakan survei, tingkat keberhasilan Golkar meraih kemenangan dalam Pilkada baru mencapai 15 persen maka setelah menggunakan metode survei, keberhasilan Golkar melejit menjadi sekitar 43 persen. Karena itu, penggunaan survei itu kemungkinan diterapkan pula pada penentuan Capres. "Sama dengan Pilkada yang terlebih dahulu melalui survei. Penentuan Capres Golkar juga didukung survei. Dengan survei, maka akan diperoleh gambaran mengenai siapa yang paling populer dan siapa yang paling rendah resistensinya," katanya. Melalui mekanisme internal dalam penentuan Capres, Agung menjelaskan, Rapimnas akan memutuskan apa akan melakukan konvensi atau tidak, tetapi ada kecenderungan untuk tidak menyelenggarakan konvensi. "Konvensi memang demokratis, tapi dari awal sampai akhir merupakan proses yang melelahkan. Jadi, apapun mekanismenya, yang penting tetap demokratis dan terbuka untuk kader dari luar struktur partai," katanya. Mengenai waktu penentuan Capres, dipastikan tidak tahun ini dan tidak juga tahun 2008, tetapi tahun 2009. Berkaitan Pemilu 2009, Agung menyatakan, persaingan antar parpol makin ketat. Di samping Parpol lama, Parpol baru juga giat merekrut kader di basis Golkar. "Parpol baru muncul dan berusaha merekrut kader Golkar," katanya. Agung yang juga Ketua DPR RI mengingatkan bahwa persaingan harus sehat. "Kita ingin jadi pemenang, tetapi dengan cara yang sehat. Parpol baru tak perlu bikin panik, tetapi kita harus solid," kata Agung yang menambahkan bahwa Golkar akan menerjunkan 1.000 fungsionaris dari pusat untuk ditugaskan ke daerah dalam rangka persiapan menghadapi Pemilu 2009.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007