Makassar (ANTARA News) - Bripda Adi, anggota Intel Polresta Makassar Timur dikeroyok mahasiswa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di halaman kampusnya di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar, Sabtu.
Informasi yang dikumpulkan ANTARA dilapangan, Adi dikeroyok saat hendak mengamankan seorang mahasiswa yang telah melempar mobil patroli polisi yang akan masuk ke halaman kampus untuk mengawasi aksi demonstrasi itu.
Di mobil patroli tersebut terdapat Kapolsekta Tamalarea AKP Rosmina bersama stafnya yang hendak melakukan pengawasan dikampus tersebut.
Untung saja, sebuah batangan balok kayu yang ditujukan ke arah mobil yang digunakan kapolsekta tidak terkena lemparan.
Tidak menerima temannya di gelendang sejumlah mahasiswa yang melihat kejadian itu dengan spontanitas mengeroyok polisi yang berpakaian preman.
Akibatnya Adi mengalami sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya.
Mahasiswa mengaku tidak mengetahui persis jika yang dikeroyok itu adalah seorang anggota polisi. Adi dapat terlepas dari pengeroyokan tersebut, ketika beberapa mahasiswa lainnya memisahkan dan membawa Adi masuk ke dalam kampus.
"Kita tidak tahu kalo dia polisi dan kita pikir dia provokator yang telah ikut campur urusan kampus kami," ujar seorang mahasiswa yang juga ikut demo dan namanya tak ingin disebut.
Aksi mahasiswa yang dilakukan oleh mahasiswa sejak pagi itu terkait tidak lengkapnya prasarana pendidikan yang dimiliki oleh kampus.
Setiap mahasiswa yang akan melakukan praktek terpaksa meminjam prasarana praktek ke kampus lain dengan tambahan biaya yang dirasa mahasiswa cukup berat, kata Djamal, mahasiswa angkatan 2004.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007