Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI Hasto Kristianto mengingatkan rekan-rekannya dari "Kaukus Parlemen Muda" yang terpilih sebagai "menteri" dalam "Kabinet Bayangan" agar jangan hanya mencari popularitas, tetapi juga memanfaatkan posisinya guna mempercepat peningkatan kualitas demokrasi. Kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu, Hasto menilai, upaya sekelompok legislator yang menamakan dirinya sebagai "Kaukus Parlemen Muda" (KPM) yang kemudian membentuk "Kabinet Bayangan" (KB), sebagai upaya menemukan sebuah alternatif untuk memberikan solusi permasalahan bangsa, penguatan demokrasi serta pembangunan nasional. "Bagi saya, `KB` itu berarti bisa mempercepat peningkatan kualitas demokrasi dan kompetisi yang sehat di hadapan rakyat," kata salah satu politisi muda DPR yang disebut-sebut ikut direkrut dalam "pemerintahan bayangan" tersebut. Namun, Hasto Kristianto juga menegaskan, semua manuver itu bisa menjadi bumerang, apabila penyusunan kabinet tersebut hanya sebagai keinginan untuk terkenal atau sekedar mencari popularitas. "Apalagi kalau tanpa disertai konsep untuk memberikan diferensiasi keputusan sebagai `menteri`," tegasnya. Jika itu yang terjadi, demikian Hasto Kristianto, rakyat akan mencatat, apakah ini hanya sebagai manuver politik atau sebagai upaya sungguh-sungguh untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin, lengkap dengan komitmen ideologi, moralitas politik dan kesediaan berkorban untuk kepentingan rakyat yang lebih besar. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil rapat di sebuah hotel di Jakarta, mereka menyusun komposisi personalia "Kabinet Bayangan" itu, di antaranya ada nama Yuddy Chrisnandi dari Partai Golkar sebagai Menteri Pertahanan, dan Ali Mocthar Ngabalin (Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi) selaku Menteri Sekretaris Negara. Selain itu, ada Hajriyanto Y Thohari (Fraksi Partai Golkar) di posisi Menteri Luar Negeri, lalu berturut-turut Abdullah Azwar Anas (Menteri Perhubungan), dan Ida Fauziyah (Menteri Dalam Negeri).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007