Kredit tumbuh 16,2 persen (yoy) dan laba bersih tumbuh 10,3 persen (yoy)


Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk mengantongi laba bersih sepanjang 2018 sebesar Rp15,02 triliun atau naik 10,3 persen (tahun ke tahun/yoy) dari 2017 yang sebesar Rp13,62 triliun.

Perolehan laba tersebut, ditopang pendapatan dari pertumbuhan kredit perseroan yang meningkat 16,2 persen (yoy) menjadi Rp512 triliun.

"Kredit tumbuh 16,2 persen (yoy) dan laba bersih tumbuh 10,3 persen (yoy)," kata Direktur BNI Endang Hidayatullah dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Fungsi intermediasi BNI, di antaranya, disumbang kredit korporasi swasta yang sebesar Rp151,71 triliun pada 2018 atau tumbuh 12,9 persen (yoy), sementara kredit BNI ke Badan-badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp110,99 triliun pada 2018, atau tumbuh 31,6 persen (yoy).

Untuk Usaha Menengah, emiten bersandi BBNI itu menjaga pertumbuhan kredit secara moderat sebesar 6,4 persen (yoy) menjadi Rp74,73 triliun pada akhir 2018. Sedangkan kredit pada segmen usaha kecil, BNI mendongkrak pertumbuhan 17 persen (yoy) menjadi Rp 66,06 triliun pada akhir tahun 2018.

Kredit Payroll atau kredit kepegaiawan menjadi kontributor utama penyaluran kredit pada segmen Konsumer dengan pertumbuhan sebesar 34,2 persen (yoy), yang menjadi Rp 23,74 triliun pada akhir 2018.

"Sepanjang 2018, Kredit BNI disalurkan secara selektif dan fokus pada pembiayaan sektor-sektor unggulan yang memiliki risiko terkendali atau relatif rendah," ujar Endang.

Untuk kredit proyek infrastruktur, BNI mencatatkan kenaikan 11,1 persen (yoy), yaitu dari Rp99,51 triliun pada 2017 menjadi Rp110,60 triliun pada 2018.

Pertumbuhan kredit tersebut menopang Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/ NII) 11 persen (yoy) menjadi Rp35,45 triliun pada akhir 2018, sementara pendapatan non bunga naik 5,2 persen (yoy) menjadi Rp 11,61 triliun pada akhir 2018.

"Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 2,3 persen menjadi 1,9 persen di akhir 2018," ujar dia.

Capaian pertumbuhan kredit itu ditopang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,1 persen (yoy) menjadi Rp578,78 triliun pada Desember 2018.

Dengan penyaluran kredit dan DPK tersebut, aset BNI terkumpul Rp 808,57 triliun atau tumbuh 14,0 persen (yoy).

Baca juga: BNI targetkan alokasi KUR 2019 Rp16 triliun
Baca juga: Program Kewirausahaan Pertanian, BNI kucurkan KUR senilai Rp207 miliar

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019