Semua peralatan ini kami bawa untuk membantu proses evakuasi. Untuk peralatan selamnya juga kita bawa untuk antisipasi jika air sangat tinggi
Makassar (ANTARA News) - Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VI Makassar mengirimkan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) dari Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VI untuk membantu proses evakuasi masyarakat terdampak banjir di Kabupaten Gowa, Sulsel.
"Kami koordinasi sama semua pihak dan begitu terjadi bencana, seketika itu juga kita kirimkan tim untuk membantu proses evakuasinya," ujar Komandan Lantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan banyaknya wilayah dataran rendah yang terdampak banjir di Kabupaten Gowa kemudian membahasnya dengan regu pencari dan penyelamat (SAR) lainnya serta menyebar ke titik-titik banjir.
Anggota PRCPB dari Batalion Marinir ini bersama anggota SAR lainnya kemudian memilih mengevakuasi warga di Perum Nusa Mappala 2, Desa Tetebatu Kabupaten, Gowa, Sulsel.
Laksma Dwi mengatakan anggota PRCPB yang diterjunkan adalah marinir-marinir handal dan cekatan dalam melakukan pertolongan apabila terjadi bencana.
"Kami sudah siagakan tim PRCPB sebagai langkah Lantamal VI antisipasi dan kesiapsiagaan untuk pengoptimalan pertolongan apabila terjadi bencana," katanya.
Komandan Yonmarhanlan VI Makassar Mayor Marinir Aang Andi Warta yang memimpin langsung evakuasi tersebut mengatakan banjir yang melanda Kabupaten Gowa akibat hujan deras tanpa henti selama beberapa hari.
Selain memimpin anggotanya, pihaknya juga mengerahkan beberapa peralatan evakuasi seperti dua perahu karet, motor tempel, dua truk dan peralatan selam.
"Semua peralatan ini kami bawa untuk membantu proses evakuasi. Untuk peralatan selamnya juga kita bawa untuk antisipasi jika air sangat tinggi," katanya.
Baca juga: Bulog siapkan 20 ton beras untuk korban banjir di Sulawesi Selatan
Baca juga: Air bendung naik, warga Gowa-Sulsel diingatkan waspada banjir-longsor
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019