Ya, ini pertama kalinya dalam sejarah Garuda sejak didirikan 1949, hari ini seluruh direksi mengikuti
Jakarta (ANTARA News) - Jajaran Direksi Garuda Indonesia Group untuk pertama kalinya mengikuti simulasi keselamatan penerbangan yang biasanya hanya diikuti oleh kru pesawat dan pilot.
“Ya, ini pertama kalinya dalam sejarah Garuda sejak didirikan 1949, hari ini seluruh direksi mengikuti,” kata Direktur Utama Maskapai Garuda Indonesia Ari Askhara usai mengikuti serangkaian simulasi keselamatan di Garuda Indonesia Training Center (GITC), Jakarta, Rabu.
Ari menilai pelatihan keselamatan seharusnya dilakukan mulai di jajaran atas untuk memberikan contoh kepada bawahan ataupun pelanggan mengenai arti keselamatan penerbangan itu sendiri.
“Pada waktu saya mengunjungi GITC, saya melihat sebenarnya keselamatan harus dilihat dari ‘top management’, jadi semua kita tunjukan ke pelanggan, masalah ‘safety’ adalah ‘concern’ kita yang paling krusial,” katanya.
Selanjutnya, Ari akan menawarkan juga pelatihan keselamatan kepada pelanggan, khususnya untuk perusahaan (corporate).
“Kami juga akan tawarkan kepada pelangan kami, ‘corporate’ bagaimana merasakan kondisi sesungguhnya kalau ada kecelakaan,” katanya.
Ari menuturkan, hal itu didasarkan belum adanya kesadaran penuh dari masyarakat terhadap aspek keselamatan, contohnya untuk memperhatikan tata cara pemakaian jaket keselamatan atau untuk menyelematkan diri.
“Banyak teman-teman yang kurang bisa memakai ‘life vest’ dianggap karena sudah setiap hari setiap saat mendengarkan menjadi bosan, tetapi kadang kadang kita harus sekali sekali setiap minggu kita mendengarkan bagaimana sih cara memasangnya, bagaimana cara mengikatkannya karena tadi saya sempat salah,” katanya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada penumpang untuk memperhatikan petunjuk keselamatan sebelum terbang.
“Kita juga akan membuat video baru agar lebih menarik,” katanya.
Untuk peningkatan aspek keselamatan di Garuda Indonesia Group, Ari menjelaskan pihaknya akan memastikan lisensi baik Garuda Indonesia maupun anak perusahaan dan membiasakan keselamatan menjadi budaya.
“Kita membuat keselamatan itu jadi budaya, bukan hanya memenuhi lisensi, bukan hanya untuk suatu yang terpaksa, tetapi suatu panggilan,” katanya.
Baca juga: Sepi penumpang, dua maskapai kurangi penerbangan Jember-Surabaya
Baca juga: Garuda sudah turunkan tarif di sejumlah rute
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019