Temanggung (ANTARA News) - Setelah kawasan hutan lindung di lereng Gunung Sindoro bagian timur dan utara terbakar beberapa kali, kini kawasan gunung di wilayah Kabupaten Temanggung, Jateng Sabtu (29/9) terbakar di bagian selatan. "Titik api terlihat sekitar pukul 11.00 WIB dan sekarang telah dikirim petugas untuk memadamkannya," kata Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Temanggung, KPH Kedu Utara, Sony Diantoro di Temanggung, Sabtu. Hingga saat ini, katanya, belum diketahui secara pasti lokasi kebakaran di petak berapa. Namun diperkirakan sekitar petak 10 daerah Kwadungan, Kecamatan Kledung. Sony mengatakan, petak 10 merupakan petak paling atas berdekatan dengan puncak Gunung Sindoro. Disana tidak ada tanaman hutan, dan yang ada hanya semak belukar. Namun demikian, katanya, kebakaran tersebut harus dipadamkan agar tidak menjalar ke bagian tanaman hutan. Sebelumnya pernah terjadi tiga kali kebakaran di lereng Gunung Sindoro bagian timur pada 27 dan 28 Agustus 2007 telah menghanguskan 17 hektar lahan berupa semak belukar dan tanaman rimba campur dan pada 22 September 2007 menghanguskan tujuh hektare semak belukar. Kemudian pada 26 September, kebakaran juga terjadi di Petak 7G dan 10A, Desa Sibajak, Kecamatan Candiroto. Kebakaran di Petak 7G menghanguskan tiga hektar lahan dan Petak 10A menghanguskan empat hektar lahan berupa semak belukar. Selain itu, pada 28 September 2007 juga terjadi kebakaran di Petak 10 di daerah Jumprit, Ngadirejo yang menghanguskan sekitar 0,5 hektar lahan berupa semak belukar. "Hari ini kami masih konsentrasi di Jumprit untuk mengantisipasi munculnya kembali titik api di sana, namun ternyata justru muncul di bagian selatan," kata Soni. Kebakaran besar juga pernah terjadi di kawasan Sindoro bagian utara di wilayah Kabupaten Wonosobo pada 26 dan 27 September 2007 yang menghanguskan sekitar 50 hektare lahan berupa semak belukar dan tanaman hutan di Petak 18A dan 18B di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007