Banjarmasin, 29/9 (ANTARA) - Wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) bakal memiliki pelabuhan internasional setelah Pemerintah Propinsi (Pemprop) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) setempat memprogramkan kegiatan untuk mewujudkan pelabuhan Batulicin menjadi pelabuhan besar tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, Fakhrian Hifni di Banjarmasin, Sabtu, menuturkan niat menjadikan pelabuhan yang berada di bagian Timur Kalsel itu karena posisi pelabuhan itu yang strategis.
Pelabuhan Batulicin merupakan pelabuhan alam dengan tingkat kedalaman airnya yang memadai guna disinggahi kapal berbobot besar, serta berdekatan dengan Laut Jawa dan Selat Makassar.
Selat Makassar adalah jalur pelayaran alternatif internasional untuk menghubungkan Samudera Pasifik dengan Samudera Indonesia sehinga ke depan diperkirakan jalur pelayaran internasional itu bakal ramai.
Bila pelabuhan Batulicin bisa berfungsi sebagai pelabuhan internasional maka bisa melayani angkutan barang, dengan volume angkutan yang besar.
Pelabuhan ini dibangun untuk mengantisipasi berkembangnya berbagai industri di Kawasan Batulicin dan sekitarnya menyusul giatnya Pemkab Tanbu memajukan perkembangan industri di kawasan tersebut.
Bukan hanya barang di Batulicin yang bisa diangkut melalui pelabuhan ini, tetapi dengan tersambungnya jalan trans Kalimantan poros Timur dan Tengah antara Batulicin dan Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), maka berbagai barang di kawasan banua enam (enam Kabupaten Utara Kalsel) bisa diangkut pula melalui pelabuhan tersebut.
Kemudian barang dagangan di Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Laut yang merupakan kabupaten tetangga Tanbu juga mudah dipasarkan melalui pelabuhan ini.
Berdasarkan keterangan di Batulicin bakal berkembang industri baja setelah Pemkab Tanbu bersama dengan PT Krakatau Steel akan membangun industri baja skala besar.
Selain itu, Batulicin juga akan terus mengembangkan pabrik semen yang sudah ada di kawasan Tarjun, setelah beberapa tahun ini sudah berproduksi dan kemungkinan produksi akan terus ditingkatkan.
Batulicin juga merupakan kawasan industri kayulapis dimana PT Kodeco dari Korea sejak lama mendirikan pabrik kayu lapis, di samping lokasi perkebunan karet dan kelapa sawit skala besar di wilayah ini.
Beberapa perusahaan besar pengolah CPO dari kelapa sawit juga sudah beroperasi di wilayah Tanbu antara lain PT Sinar Mas Gorup.
Luas tanaman kelapa sawit di Tanbu ini tercatat 17 ribu hektare milik rakyat, 25 ribu hektare milik perkebunan besar swasta (PBS) dengan total keseluruhan 42 ribu hektare.
Komoditi terbesar yang banyak diantarpulaukan maupun diekspor di Tanbu ini sekarang ini adalah batubara dengan jutaan ton per bulan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007