Chico pemain muda, kecepatan dan kekuatan ada. Permainan dia juga sebetulnya bagus, hanya saja soal strategi saya lebih unggul. Ini adalah pertemuan ketiga kami setelah pertandingan di Surabaya tahun lalu

Jakarta - Atlet senior bulu tangkis Indonesia Sony Dwi Kuncoro mengatakan permainan atlet pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Chico Aura Dwi Wardoyo masih lemah dalam strategi meskipun unggul dalam kecepatan dan kekuatan pukulan.

"Chico pemain muda, kecepatan dan kekuatan ada. Permainan dia juga sebetulnya bagus, hanya saja soal strategi saya lebih unggul. Ini adalah pertemuan ketiga kami setelah pertandingan di Surabaya tahun lalu," kata Sony selepas pertandingan babak utama turnamen Indonesia Masters 2019 di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Selasa.

Sony menang atas Chico pada laga penentuan babak kualifikasi dalam tiga gim 10-21, 21-6, 21-14 selama 58 menit permainan dalam turnamen berhadiah total 350 ribu dolar AS itu.

"Pada gim pertama, permainan dia memang bagus karena cepat dan kuat. Saya justru terpancing dengan pola permainannya. Saya berhasil mengalahkan dia dengan mempermainkan ritme pada set kedua dan ketiga," ujar pemain berusia 34 tahun itu.

Pada pertandingan pertama babak utama Indonesia Masters 2019, Sony akan menghadapi pemain lain pelatnas PBSI Shesar Hiren Rhustavito. Shesar melaju ke babak utama setelah mengalahkan pemain Malaysia Iskandar Zulkarnain 21-17, 21-15.

"Saya sudah pernah menghadapi Shesar dengan hasil kalah dan menang. Saya harus cukup istirahat dan bermain rileks. Shesar sudah kembali ke pelatnas tentunya program latihan dia sudah terkendali. Saya hanya perlu menikmati permainan besok," kata pemain yang menempati peringkat 61 dunia itu.

Sony tercatat unggul 2-1 dalam kedudukan pertemuannya dengan Shesar. Kedua pemain terakhir kali berhadapan pada turnamen Indonesia International Challenge 2018 dengan hasil kemenangan Sony 21-14, 23-21.

Mantan atlet pelatnas PBSI itu mengaku tidak terlalu berambisi untuk lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 dan ingin menikmati setiap pertandingan dalam turnamen yang diikutinya.

"Saya ingin menikmati bermain di Istora. Toh, saya juga sekarang sendiri sehingga bebas mau ikut ke turnamen mana saja," kata pemain yang pernah mendapatkan medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019