Jalur selatan ini relatif tantangannya lebih banyak dibandingkan utara Jabar, tetapi menurut saya penting (dilakukan)

Jakarta (ANTARA News) - Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkap sejumlah tantangan membangun infrastruktur seperti jalan di bagian selatan Jawa Barat.

"Jalur selatan ini relatif tantangannya lebih banyak dibandingkan utara Jabar, tetapi menurut saya penting (dilakukan)," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Dia menjelaskan bahwa medan pegunungan yang cukup berat membuat biaya pembangunan infrastruktur di jalur selatan Jawa Barat relatif mahal.

"Kita tahu daerah Jawa Barat, memang yang selatan ini belum dibangun jalan (tol) seperti di utara, dan secara hitungan-hitungan biaya lebih mahal sehingga harus ada terobosan-terobosan," katanya.

Selain itu, menurut Eko, aspek keekonomian suatu wilayah juga turut diperhitungkan dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan.

"Tentu saja dalam pelaksanaannya bertautan antara aspek urgensi kebutuhan dengan ekonominya. Maka dari itu, kalau dilihat dari sisi tersebut mengapa kemudian yang jadi dulu itu Jalan Tol Trans-Jawa, karena aspek ekonomi (wilayahnya) sudah siap," tuturnya.

Namun, Eko menilai kendati mahal, pembangunan jalan selatan Jabar harus dilakukan demi mendorong perekonomian di wilayah tersebut.

"Kalau kemudian ada jalur-jalur alternatif yang bisa menghubungkan dengan daerah-daerah yang istilahnya pegunungan, artinya prasarana tersebut bisa memompa perekonomian pada akhirnya nanti," ujarnya.

Rencana pembangunan jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya di jalur selatan Jawa Barat sempat disinggung Presiden Joko Widodo demi mengatasi masalah kemacetan di wilayah tersebut.

Presiden juga mengatakan bahwa jalan tol tersebut akan menjadi hadiah bagi masyarakat Garut dan Tasikmalaya, serta memastikan proyek pembangunannya akan segera dimulai.

Baca juga: Presiden "hadiahkan" Tol Cigatas kepada masyarakat Garut-Tasik
Baca juga: Mulai 21 Januari tarif enam ruas tol Trans Jawa diberlakukan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019