Kolombo (ANTARA News) - Angkatan Laut Sri Lanka menenggelamkan tiga kapal pemberontak Macan Tamil di lepas pantai timurlaut dan membunuh 18 orang di dalam kapal-kapal itu dan 10 orang lagi dalam pertempuran darat yang terjadi setelah itu, demikian diumumkan militer, Jumat. Pertempuran antara militer dan pemberontak Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE), yang ingin mendirikan sebuah negara terpisah bagi penduduk minoritas etnik Tamil di wilayah utara dan timur Sri Lanka, meningkat sejak pemerintah melancarkan onfensif di wilayah baratlaut pada bulan ini. Pertempuran laut terakhir itu terjadi Kamis ketika kapal-kapal pemerintah Sri Lanka melihat 20 kapal pemberontak di laut lepas pantai Pulmadai, dekat wilayah kekuasaan de fakto Macan Tamil di utara jauh. "Angkatan laut menghancurkan tiga kapal dan setelah mendengar komunikasi, mereka mengkonfirmasi bahwa 18 Macan Tamil tewas, termasuk seorang pemimpin," kata jurubicara militer Brigjen Udaya Nanaykkara. "Satu pelaut angkatan laut tewas dan seorang lagi cedera," katanya. Militer juga mengatakan, mereka membunuh 10 pemberontak Macan Tamil dalam bentrokan-bentrokan Jumat di distrik baratlaut Mannar dan distrik-distrik utara Vavuniya dan Jaffna. "Pasukan angkatan darat membunuh enam kader LTTE di Mannar ketika mereka berusaha menyerang angkatan darat dan dalam serangan pembalasan lain, pasukan membunuh tiga teroris di Vavuniya," kata seorang jurubicara Pusat Media bagi Keamanan Nasional, yang menambahkan bahwa seorang pemberontak lagi tewas di Jaffna. Belum ada konfirmasi independen mengenai jumlah orang yang tewas atau apa yang terjadi, dan para analis mengatakan bahwa kedua pihak seringkali membesar-besarkan jumlah korban di tengah perang propaganda. Tidak ada pejabat LTTE yang bisa segera dihubungi untuk diminta komentar mereka mengenai pernyataan pemerintah itu. Sekitar 5.000 orang tewas dalam pertempuran antara militer dan gerilyawan LTTE sejak awal 2006. Hampir 70.000 orang tewas dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal sejak perang etnik itu meletus pada 1983, Reuters melaporkan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007