Jakarta (ANTARA News) - Panasonic menutup dua pabrik komponennya di Indonesia yaitu PT Panasonic Electronic Devices Indonesia (Pedida) yang memproduksi pengeras suara (loud speaker) dan PT Matsushita Toshiba Picture Devices Indonesia (MTPDI) yang memproduksi tabung gambar televisi (CRT) "Penutupan dua pabrik tersebut karena produksinya tidak berkembang dan teknologinya akan ditinggalkan," kata mitra lokal Panasonic di Indonesia, Rachmat Gobel, di Jakarta, Jumat, menanggapi penutupan pabrik komponen Panasonic. Menurut dia, keputusan penutupan itu biasanya diambil langsung dari Matsushita Electronic Devices Japan, karena kepemilikan dua perusahaan komponen tersebut 100 persen milik produsen Jepang tersebut. Pedida didirikan pada 1993 dengan investasi mencapai 30 juta dolar AS yang mempekerjakan sekitar 3.000 orang, sedangkan MTPDI berdiri tahun 1995 dengan nilai investasi mencapai 40 juta dolar AS. Menurut Rachmat, Panasonic sendiri memiliki l5 perusahaan di Indonesia, 13 perusahaan manufaktur dan dua perusahaan penjualan yang berlokasi 11 di Jabodetabek, tiga di Batam, dan satu di Pasuruan. "Panasonic masih memiliki pabrik komponen di Batam yaitu Panasonic Devices Batam. Penutupan pabrik komponen loud speaker karena produksi tidak berkembang, sedangkan penutupan pabrik CRT karena permintaan pasar telah berubah dari tv konvensional dengan tabung yang berbasis analog ke plasma atau LCD yang berbasis digital," ujarnya. Ia menyayangkan penutupan pabrik tersebut karena bisa dicegah bila pemerintah melakukan pendekatan yang intensif ke Panasonic di Jepang, karena rencana penutupan sudah dilaporkan sebelumnya. "Pemerintah bisa melakukan pendekatan agar pabrik komponen dan CRT tidak ditutup, tapi meminta Panasonic melakukan kemitraan dengan industri kecil dan menengah (IKM) untuk memproduksi komponen yang berteknologi rendah tersebut," katanya. Kendati Panasonic menutup dua pabrik komponennya, kata Rachmat, Panasonic memperbesar pabrik baterai manganis dan lithium di Indonesia dibawah PT Panasonic Gobel Battery Indonesia (PGBI) sehingga menjadi basis produksi domestik dan ekspor. PGBI merupakan pabrik baterai Panasonic terbesar dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 150 juta keping baterai per bulan sejak Maret 2007 pasca penambahan investasi senilai 14 juta dolar AS. Panasonic sendiri dengan 15 perusahaan yang dimilikinya di Indonesia telah menanamkan modal sekitar 388 juta dolar AS dengan nilai penjualan pada 2005 mencapai 1,23 miliar dolar AS, yang sekitar 70 persen diantaranya dihasilkan dari ekspor, dan mempekerjakan sekitar 32 ribu karyawan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007