Kupang (ANTARA News) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Waingapu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Arief Tyastama mengatakan, gempa 6,7 SR yang merupakan susulan dari gempa-gempa sebelumnya sejak Selasa pagi, cukup kuat dirasakan masyarakat di Pulau Sumba.
Dia meminta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumba Barat untuk memberikan imbauan kepada warga, terutama di gedung-gedung tinggi untuk tetap waspada.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa di wilayah itu.
Berdasarkan catatan BMKG, hingga saat ini telah terjadi 13 kali gempa susulan pascagempa pertama dengan kekuatan 6,2 SR pada Selasa pagi pukul pukul 07.59 Wita.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa bumi susulan terakhir berkekuatan 6,7 skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kabupaten Sumba Barat, namun tidak berpotensi tsunami.
Gempa susulan tersebut terjadi pada pukul 12.10.02 WIB, kata dia.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10.65 Lintang Selatan dan 118.97 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 km barat Daya Sumba Barat, pada kedalaman 10 km, 124 km barat daya Sumba Barat Daya, 152 barat daya Sumba Tengah, 393 km Tenggara Mataram, dan1.438 km Tenggara Jakarta.
Baca juga: Gempa magnitudo 6,7 kembali guncang Sumba Barat
Baca juga: Gempa Sumba Barat dibangkitkan sesar naik
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019