Bandarlampung (ANTARA News) - Komisi V DPR-RI Jumat (28/9) mengadakan inspeksi mendadak (sidak) persiapan angkutan lebaran pada pelayaran Pelabuhan Merak (Banten) ke Bakauheni (Lampung Selatan), dan meminta pemerintah segera mengusahakan peremajaan kapal-kapal yang umumnya sudah tua. "Kami di DPR akan mendorong agar pemerintah segera dapat mengusahakan peremajaan kapal-kapal yang sudah tua di Merak-Bakauheni, karena bagaimanapun frekuensi kapal menentukan kecepatan penumpang dapat menyeberang," kata Pimpinan Rombongan Komisi V DPR, H Ali Mubarak, kepada wartawan usai melakukan sidak di Merak, Bakauheni, dan Terminal Induk Rajabasa, di Bandarlampung. Menurut Mubarak, jika kapal-kapal yang sudah tua kondisinya seperti itu masih terus beroperasi, secara otomatis akan mempengaruhi frekuensi penyeberangan di Selat Sunda tersebut. "Mereka sudah janji berdasarkan sidak hari ini, untuk dapat melaksanakan semuanya," ujar Mubarak lagi.Pihak Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) pada jalur pelayaran Merak-Bakauheni kepada anggota Komisi V DPR melaporkan, terdapat 23 buah kapal feri (ro-ro) yang siap dioperasikan untuk melayani angkutan lebaran tahun ini. "Kalau semuanya `running well`, Insya Allah bisa mengatasi kepadatan penumpang pada lebaran tahun ini," kata Mubarak. Komisi V berharap agar program peremajaan kapal tua di Merak-Bakauneni itu dapat dilakukan segera setelah lebaran, sehingga pada lebaran tahun mendatang sudah dapat beroperasi kapal yang baru. Menurut para anggota Komisi V itu, jalur penyeberangan Merak-Bakauheni dinilai sangat strategis sebagai penghubung Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera, sekaligus sebagai jalur perdagangan yang harus betul-betul dipikirkan dapat berjalan secara sinambung dan lancar tanpa gangguan. Dalam sidak di Merak dan Bakauheni itu, para anggota Komisi V DPR juga menilai kondisi kesiapan layanan angkutan lebaran di Pelabuhan Bakauheni lebih baik dibandingkan dengan di Pelabuhan Merak, antara lain nampak dari suasana di sekitar kedua pelabuhan tersebut. Mubarak berpendapat, salah satu faktor adalah di Merak lokasi pelabuhan berada pada lahan yang sempit, dibandingkan dengan di Pelabuhan Bakauheni dengan lahan lebih luas sekitar 76 Ha.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007