Ia berjanji akan mendiskusikan masalah yang sedang dihadapi para nelayan di pantai utara (pantura) mengenai permohonan surat izin penangkapan ikan dan larangan penggunaan alat tangkap cantrang.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya para nelayan sudah bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo dan Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan untuk membahas masalah yang sedang mereka hadapi.
"Hari ini saya akan melaporkan hal ini pada beliau (Presiden Jokowi) dan (hal ini) akan didiskusikan dengan Presiden dan menteri terkait," katanya.
Pada acara "Nelayan Bersama Jokowi" itu Erick berharap pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga akan memfokuskan program pada pembangunan pasar ikan. Meski saat ini sudah ada sekitar 5.000 pasar, tetapi pasar ikan yang akan dibangun lebih higienis agar harga ikan pun lebih baik.
Ke depan, kata dia, kondisi ikan yang belum layak ditangkap juga akan ditertibkan sebagai upaya menjaga habitat ikan di laut Indonesia.
"Khusus di Tegal, sudah ada bank mikro nelayan dengan bunga 3 persen sehingga saya yakin akan menyeluruh pada nelayan se-Indonesia. Hal ini menjadi ujung tombak kesehatan karena ikan banyak mengandung gizi," katanya.
Menurut dia, pemerintah juga akan mencanangkan program asuransi bagi nelayan karena dari segi kerja mereka cukup berat dan berisiko sehingga sudah selayaknya mendapatkan perhatian.
"Ini bukan politis. Hal ini benar-benar karena nelayan merupakan ujung tombak fundamental bagi kesehatan bangsa Indonesia," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019