Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Sutan Bathoegana, di Jakarta, Jumat, mengungkapkan, masih ada sesuatu yang tidak pas di dalam pemisahan Polri dari TNI menyusul masih terus berlanjutnya konflik bahkan bentrok bersenjata sebagaimana terjadi di Ternate, Senin (24/9). Bentrok antara anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari sebuah kesatuan Angkatan Darat dan aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Ternate itu telah menewaskan satu polisi dan empat cidera, ditambah dua tentara luka-luka. Sutan Bathoegana, juga beberapa anggota Dewan, mengingatkan pihak petinggi Polri dan TNI agar jangan suka mencari "kambing hitam" setelah munculnya `insiden Ternate` tersebut. "Bagi saya, bentrokan pasukan TNI AD dan anggota Polri ini sudah untuk yang kesekian kalinya. Oleh sebab itu, tidak bisa semata-mata kita katakan karena ada pihak ketiga. Tapi yang jelas masih ada sesuatu yang tidak pas di dalam pemisahan Polri dari TNI," ungkapnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Sisno Adiwinoto kepada pers menyatakan, ada pihak ketiga di balik itu. "Saya minta jangan cepat katakan karena ada pihak ketiga. Ini saya rasa masih soal yang berentet dari pemisahan itu tadi dan itu menjadi "PR" (pekerjaan rumah) para petinggi TNI dan Polri untuk mencari formula yang pas di dalam mengatasinya," kata Sutan Bathoegana. Jika hal itu tidak segera dilakukan, menurutnya, mungkin akan terulang kembali dalam wujud berbeda di berbagai tempat. "Kita tidak ingin hanya ada langkah berdamai sesaat di atas permukaan. Persoalan mendasar atau akar masalah yang harus dibuka dan dicari solusi bersama," tegas Sutan Bathoegana lagi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007