Kairo (ANTARA News) - Liga Arab, kemarin, menolak keras sebuah rencana AS membelah Irak berdasarkan garis-garis kegamaan dan etnik, dan sebaliknya menuduh Washington telah menghancurkan Irak dan mengubahnya menjadi pangkalan utama bagi Al-Qaeda. Penegasan itu disampaikan setelah Senat AS hari Rabu meloloskan sebuah resolusi yang tidak mengikat mengenai sebuah rencana gaya Bosnia yang akan membelah Irak menjadi bagian-bagian sebagai cara untuk keluar dari kerusuhan sektarian yang terus berkobar sejak invasi pimpinan AS pada 2003. Negara-negara Arab seharusnya "membela rakyat Irak untuk membantu mereka mengambil sikap menentang rencana ini, yang bertentangan dengan kepentingan Arab", kata pejabat Liga Arab untuk masalah Irak Ali al-Garush kepada wartawan. "Kebenaran mengenai apa yang dilakukan Amerika adalah bahwa senjatanya telah menimbulkan kehancuran besar di Irak, yang mendorong Al-Qaeda masuk Irak, dan mereka telah mengubah Irak menjadi pangkalan utama bagi Al-Qaeda," kata Garush. Rencana itu, yang ditentang oleh pemerintah Presiden AS George W Bush, akan mendesentralisasi Irak dalam sebuah sistem federal yang diizinkan oleh konstitusi Irak untuk mencegah negara itu menjadi sebuah negara yang gagal. Rencana tersebut mengusulkan pemecahan Irak menjadi wilayah-wilayah kesatuan Kurdi, Syiah dan Sunni, dengan sebuah pemerintah federal di Baghdad yang bertanggung jawab atas keamanan perbatasan dan kekayaan minyak, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007