Jumlah tersebut naik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016 yang mencapai 793 BBTUD, dan periode yang sama tahun 2017 sebesar 767 BBTUD
Jakarta (ANTARA News) - Setelah resmi mengakuisisi 51 persen saham PT Pertamina Gas atau Pertagas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) pada 2019 menargetkan menargetkan transmisi gas sebesar 2.156 MMSCFD (million standard cubic feet per day) sepanjang tahun 2019.
Dari segi kinerja operasional, distribusi gas bumi oleh PGN masih berjalan pada tren positif di 2018. Sampai dengan triwulan ketiga 2018 volume penjualan gas bumi PGN sebesar 849 BBTUD, berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Jumlah tersebut naik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2016 yang mencapai 793 BBTUD, dan periode yang sama tahun 2017 sebesar 767 BBTUD.
Sampai dengan triwulan ketiga tahun 2018, PGN juga mencatatkan volume transmisi gas bumi sebesar 718 MMSCFD. Sedangkan, lifting gas hingga 40.062 BBOE.
“Kinerja yang positif dari PGN Group terutama dipicu kenaikan penjualan gas bumi kepada sektor kelistrikan” ujar Direktur Utama PGN Gigih Prakoso.
Di sisi kinerja keuangan, tren peningkatan juga terjadi. Hingga triwulan ketiga tahun lalu, PGN mencetak pendapatan sebesar 2,445 miliar dolar AS, di mana jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 2,165 miliar dolar AS.
PGN menyebutkan berhasil melaksanakan serangkaian efisiensi yang mendongkrak laba bersih maupun laba operasi. Laba bersih sampai dengan triwulan ketiga 2018 yang ditorehkan mencapai 218 juta dolar, hal itu ditopang dengan capaian laba operasi yang tinggi, yakni sebesar 390 juta dolar.
Segaris dengan catatan positif tersebut, aset PGN juga mengalami peningkatan. Tercatat, pada triwulan ketiga 2018 total aset mencapai 6,661 miliar dolar. Naik jika disandingkan dengan jumlah nilai aset 6,293 miliar dolar pada periode sama 2017.
Proyeksi
Bersamaan dengan status sebagai Sub Holding Gas, PGN telah menetapkan proyeksi yang optimistis. PGN Group mematok target mampu menggarap lini niaga gas bumi hingga 935 BBTUD.
Sedangkan jumlah pelanggan yang akan dikelola PGN direncanakan mencapai 244.043 pelanggan. Dari sisi infrastruktur, Sub Holding Gas terus melaksanakan pengembangan infrastruktur yang ditargetkan sampai dengan akhir 2019 total pengelolaan infrastruktur sepanjang 10.547 kilometer.
Gigih mengungkapkan target-target itu akan dicapai seiring dengan pelaksanaan program kerja yang efektif. Antara lain, katanya, pengembangan segmen distribusi di pasar Utama dan optimalisasi operasi dan aset di Jawa bagian Barat dan Timur termasuk penyelesaian jalur pipa di beberapa lokasi.
Selain itu, sebagai Sub Holding Gas, PGN juga diamanatkan untuk melakukan percepatan pembangunan dan pengoperasian Jargas. Target hingga 2025 sesuai Rencana Umum Energi Nasional, mencapai 4,7 juta SRT. Untuk dapat merealisasikan target tersebut, PGN mengharapkan dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder.
“Ini yang kami katakan, bahwa Sub Holding Gas akan lebih mampu untuk memeratakan dan menciptakan keadilan energi untuk masyarakat,” tutup Gigih. ***1***
Baca juga: PGN resmi akuisisi Pertagas senilai Rp20,18 triliun
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019