Petenis gondrong Stefanos Tsitsipas tidak peduli dengan reputasi atau rekor saat ia berhasil mengalahkan jago tenis dari Swis berusia 37 tahun itu dengan 6-7(11), 7-6(3), 7-5, 7-6(5) di Rod Laver Arena yang penuh sesak.
Mengutip Reuters, Senin, terlihat Tsitsipas tidak merasa kaget atau kaku dalam bermain saat beradu dengan Federer yang sudah memegang 20 kali juara Grand Slam itu.
Hanya ada ketenangan dan optimisme pada petenis berusia 20 tahun itu, yang menjadi petenis Yunani pertama yang masuk perempat final Grand Slam.
Ia tidak jauh berbeda dengan Federer saat era awal 2000-an kala mendobrak permainan juara dunia Andre Agassi yang kala itu sudah berusia 35 tahun di final Amerika Terbuka 2005.
Seusai keluar dari Melbourne Park dengan melewatkan perempat final kedua kalinya dalam 18 tahun terakhir, Federer mengabaikan pernyataan petenis senior legendaris John McEnroe, bahwa penonton di Rod Lover Arena baru saja menyaksikan "pergantian penjaga".
"Ya, dia akan selalu mengatakan banyak hal. Saya menyukai John. Saya sudah mendengar cerita itu 10 tahun terakhir. Dari situ, menurut saya tidak ada yang baru," tutur Federer dengan ekspresi wajah yang murung.
Federer akan mencatat kekecewaannya kala gagal ke perempat final untuk kedua kalinya, yang pertama saat dikalahkan petenis Australia non-unggulan John Millman di Amerika Terbuka.
Meski begitu, ia bersikukuh akan bermain di turnamen Prancis Terbuka untuk yang pertama kalinya sejak 2015.
"Saya dalam tahap ingin menikmati diri sendiri dan merasa tidak perlu istirahat panjang. Saya akan bermain di 'Roland Garros'," katanya dalam konferensi pers.
Saat melawan Tsitsipas, Federer membiarkan semua 12 break point yang ia dapat dari lawannya itu tanpa mengubahnya menjadi skor dan melepaskan empat set point yang seharusnya bisa membuatnya unggul dua set.
"Itu tidak sesuai harapan saya saat di break point. Ini sangat membuat frustasi. Saya kalah dari pemain yang bermain lebih baik," ujar Federer.
Baca juga: Usai bungkam Federer, Tsitsipas tantang Batista di perempat final Australia terbuka
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019