Sidoarjo (ANTARA News) - Perbaikan jaringan pipa PDAM yang bocor di Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, masih terus dikebut dan diperkirakan, Jumat malam, pipa yang menyambungkan air dari Umbulan, Pasuruan, itu sudah tersambung kembali. "Kami perkirakan penyambungan pipanya rampung Jumat malam dan air bisa langsung disalurkan kepada para pelanggan," kata Kasi Pemeliharaan Instalatir PDAM Surabaya, Suwartono, di lokasi jebolnya pila di Porong, Jumat petang. Pipa PDAM, Kamis (27/9) kembali jebol, sehingga menimbulkan genangan air di badan jalan Raya Porong setinggi 10 cm sepanjang sekitar 300 meter, yang mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kemacetan. Akibat jebolnya pipa PDAM yang menyambungkan air bersih dari sumber air Umbulan Pasuruan itu, ribuan pelanggan di bagian Sidoarjo Utara dan Surabaya mengalami gangguan (tidak lancar). Suwartono mengatakan, pipa yang bocor itu berdiamter 64 inci dan berkapasitas debit air 110 liter/detik. Pipa ini mengalirkan air dari sumber air Umbulan di Pasuruan untuk pelanggan di sebagian Sidoarjo Utara dan Surabaya. Petugas PDAM Surabaya telah berhasil melakukan penyambungan pipa yang bocor tersebut. "Proses selanjutnya tinggal dilakukan pengecekan apakah sambungan pipanya masih mengalami kebocoran atau tidak sebelum kemudian digunakan kembali," katanya. Sebelumnya, pipa PDAM di Porong seringkali jebol, karena diduga di lokasi itu terjadi penurunan tanah (subsidence), akibat semburan lumpur Lapindo yang hingga kini belum juga berhenti. Sementara itu, PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ), terus melakukan Perjanjian Ikatan Jual Beli (PIJB) dengan korban luapan lumpur Lapindo yang asetnya terendam lumpur. MLJ kembali membeli 130 bidang milik korban terdampak dengan uang muka 20 persen yang disiapkan MLJ untuk melakukan PIJB atas tanah dan bangunan milik warga korban terdampak tersebut senilai Rp11.341.719.000. Hingga kini tanah dan bangunan korban terdampak lumpur yang sudah dibeli Minarak sebanyak 10.447 bidang. Sedangkan, uang muka 20 persen yang sudah dikeluarkan MLJ sampai Kamis (28/9), senilai Rp561.692.095.780. "PIJB dengan warga korban terdampak ini terus kami lakukan, selagi berkas yang diajukan sudah lolos verifikasi dan memenuhi syarat," kata Direktur Operasional PT MLJ Bambang Prasetyo Widodo. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007