Jakarta (ANTARA News) - Banyak korban bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah, dianggap masih memerlukan bantuan untuk bangkit pasca-bencana yang menimpa beberapa bulan silam.
Sekretaris Provinsi Sulteng Muhamad Hidayat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan masih banyak korban yang sampai saat ini tinggal di beberapa titik pengungsian.
"Kami ingin secara serius membantu korban. Yang menjadi prioritas mereka saat ini, yakni membangun hunian bagi korban. Pemprov memang sudah merencanakan akan membangun sebanyak 699 unit, namun sejak dicanangkan pada 3 bulan lalu hingga kini baru terealisasi sebanyak 210 unit," katanya. Oleh karena itu, pihaknya membuka diri terhadap pihak-pihak yang ingin menyalurkan bantuan.
Salah satunya adalah perwakilan dari Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) yang berkunjung ke Palu, Sulawesi Tengah, dalam rangka memberikan bantuan kepada korban gempa dan tsunami di lokasi terdampak seperti Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
Irsyad Muchtar selaku Koordinator Forkom KBI menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp500 juta.
Bantuan itu langsung diterima oleh Hidayat dan selanjutnya akan dipergunakan untuk keperluan para pengungsi baik untuk bantuan perkuatan modal usaha, keperluan alat dapur, maupun kebutuhan sehari-hari.
Rombongan Forkom KBI kemudian melanjutkan kunjungan tempat pengungsian di Baraloa, Palu, dan bantuan kembali diberikan baik kepada ibu-ibu rumah tangga, maupun anak-anak sekolah dalam bentuk uang tunai dan mainan anak-anak.
Forkom KBI menyambangi sejumlah titik pengungsian di Kota Palu, dan Kabupaten Donggala untuk menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan uang tunai senilai Rp113,5 juta kepada para korban gempa dan tsunami. Rombongan terlebih dahulu mengunjungi posko pengungsian di Jalan muara RT03/04 Kelurahan Boya, Kecamatan Banawa, Donggala.
Saat terjadi gempa dan tsunami beberapa waktu lalu, di lokasi ini sebanyak 41 orang meninggal dunia dan 29 korban berhasil ditemukan, sedangkan sisinya dinyatakan hilang.
“Bantuan kemanusian ini kita berikan kepada para korban sebagai bentuk rasa keprihatinan kita kepada mereka. Kita ingin berbagai supaya mereka bisa kembali semangat menjalani hidup,” ujar Irsyad.
Irsyad mengatakan Fomkom KBI menginisiasi pemberian bantuan di Sulteng ini didasari oleh rasa kemanusiaan.
Setelah dari Donggala rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kelurahan Petobo, Kota Palu. Di sini ratusan hunian sementara yang dibangun oleh berbagai lembaga donor ditempati para pengungsi.
Forkom KBI lantas memberikan bantuan berupa 1.750 kantong beras, mainan anak, dan perlengkapan salat.*
Baca juga: BPBD Palu belum izinkan warga manfaatkan lahan terdampak likuefaksi
Baca juga: Kondisi pengungsi di Kulawi memprihatinkan
Baca juga: Gubernur Sulteng diminta revisi SK relokasi korban bencana
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019